Connect with us

Politik

Sahroni Minta Kasus Pengeroyokan Dua Anggota Polisi di Batam Segera Diselesaikan

JAKARTA (19 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum anggota TNI terhadap dua personel Polsek Sei Beduk, Polresta Batam, di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Narkoba, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) segera diselesaikan.

Kasus ini harus segera diselesaikan sesuai hukum yang berlaku agar tidak ada gesekan antarinstitusi,” ungkap Sahroni dalam keterangannya, Senin (19/8).

Sahroni menyampaikan alasan agar kasus tersebut segera diselesaikan karena berpotensi ditunggangi pihak tak bertanggung jawab yang ingin mengadu domba kedua institusi.

Bisa jadi banyak spekulasi liar di internal dan di masyarakat nantinya. Makanya, kejadian ini harus diproses sampai tuntas,” ungkap legislator NasDem dari Dapil Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) itu.

Legislator NasDem yang akan kembali duduk di Senayan pada periode 2024-2029 itu juga meminta agar pihak yang terlibat segera diproses sehingga permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat.

Maka dari itu, kedua pelaku pemukulan harus diproses secara clear dan tegas sesuai aturan agar tidak ada yang menduga-duga,” tegas Sahroni.

Sahroni juga berharap agar sinergi kedua institusi, antara TNI-Polri, dapat terus terjalin dan terjaga. Sinergi kedua institusi itu dinilai sangat diperlukan dalam menjaga keamanan negara.

Sinergitas TNI-Polri tidak perlu diragukan lagi. Dari level pimpinan hingga jajaran anggota, semuanya saling bahu membahu untuk negara,” tukas Sahroni.

Sebelumnya, dua personel Polsek Sei Beduk, Polresta Batam, menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa anggota TNI di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Narkoba, Kota Batam, Kepri. Peristiwa ini mencuat setelah sebuah video pengeroyokan beredar luas di masyarakat.

Dandim 0316 Batam, Kolonel Inf Rooy Chandra Sihombing yang didampingi Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, menyebut kejadian tersebut merupakan salah sasaran. Pasalnya, sebelumnya warga sempat melapor terkait gangguan.

Kasus tersebut sudah ditindaklanjuti pihak terkait. Kini, pelaku telah ditahan oleh POM AD dan akan diproses hukum secara militer. (medcom/*)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *