Politik
Sahroni Minta PPATK dan Polri Usut Tuntas Donasi Pengobatan Agus Salim
JAKARTA (6 Desember): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Polri mengusut tuntas polemik terkait donasi pengobatan Agus Salim.
“Ya untuk kasus Agus ini, saya minta PPATK dan Polri langsung turun tangan, selesaikan dengan cepat. Diusut dan dibuktikan saja soal dugaan yang beredar, biar clear,” kata Sahroni, Jumat (6/12).
Agus Salim yang menjadi korban penyiraman air keras, viral di media sosial. Setelah menarik simpati masyarakat atas insiden yang menimpanya, Agus kemudian mendapat sorotan karena diduga menyalahgunakan dana donasi dari warganet sebesar Rp1,5 miliar.
Agus diduga tidak menggunakan uang tersebut untuk biaya pengobatan, melainkan untuk dibagikan kepada keluarganya.
Sahroni, legislator NasDem dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu), menyatakan perlu ada regulasi yang mengatur tentang pengumpulan, penyaluran, dan pengawasan donasi publik secara ketat. Donasi mesti dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Saya kira PPATK, Polri, dan stakeholder lainnya harus mulai membuat regulasi dan mekanisme pengawasan yang ketat. Biar setiap donasi publik dapat transparan dan tepat sasaran, tidak malah jadi gaduh seperti ini,” ungkapnya.
Sahroni menerangkan, publik dihebohkan dengan polemik donasi pengobatan Agus Salim yang memenuhi ruang maya. Termasuk adanya dugaan penyelewengan donasi sehingga substansi donasi semakin bias karena pertarungan informasi di media sosial semakin deras.
Untuk itu, dalam upaya memitigasi adanya penyelewengan donasi yang menggunakan informasi melalui media sosial, ia berharap ada ruang bagi para donatur untuk ikut serta memantau alur lalu lintas penggunaan donasi oleh penerima manfaat secara tepat sasaran.
“Jika terjadi dugaan penyelewengan, donatur tidak tahu harus mengadu ke mana. Ya jadinya gini, berantem via media sosial, jadi heboh sana-sini. Yang begini kan malah memperumit situasi. Berbeda kalau memang diawasi dari awal, bakal lebih efektif,” jelas Sahroni.
Ia juga menaruh perhatian terhadap kedermawanan masyarakat melalui media sosial yang tergerak membantu pengobatan Agus Salim. Sisi positif dari kasus tersebut, masyarakat memiliki kepekaan yang besar terhadap sesama dan ikut saling membantu dalam proses penyembuhan Agus Salim.
“Dengan kemudahan teknologi, aksi kemanusiaan dalam bentuk donasi publik ini kan memang lagi sering dilakukan. Sangat bagus sebetulnya, ada kepekaan antarsesama masyarakat, saling bantu,” tandas Sahroni.
(safa/*)