Daerah
Solusi Rahmat Mirzani Djausal Untuk Tingginya Angka DBD di Bandar Lampung
Bandar Lampung – Memasuki musim penghujan, resiko penyebaran demam berdarah meningakat. Berdasarkan Informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung terdapat 15 Kota/Kabupaten yang rawan demam berdarah dengan jumlah penderita 4.523 orang penderita dan 20 orang meninggal dunia.
Selama tahun 2018 penderita DBD di Bandar Lampung berjumlah 2783 orang pengidap dan 4 diantaranya meninggal dunia. Menjadikan Bandar Lampung sebagai kota paling banyak kasus DBD di Provinsi Bandar Lampung. Langkah pencegahan harus segera dilakukan agar jumlah pengidap DBD bisa turun dari tahun sebelumnya.
Merespon hal tersebut, Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Lampung Dapil Bandar Lampug, Rahmat Mirzani Djausal berharap pemerintah terus memperbaiki tata lingkungan di Bandar Lampung, sembari memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat. Banyak hal yang menyebabkan tingginya tingkat DBD di Banda Lampung semuanya harus diurai agar dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.
“Pola hidup sehat adalah penangkal DBD, untuk dapat kesana perlu berbagai langkah stategis. Pertama, peran pemerintah dalam mempersiapkan tata kota yang asri dan bersih. Kedua, mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan bersih untuk ini perlu kerja keras semua pihak. Selain itu fogging harus dilakukan secara berkala, jangan hanya ketika sudah banyak kasus DBD,” ujar Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai komentar di Bandar Lampung, Jumat (18/1/2019).
Tokoh muda Lampung tersebut menambahkan kesehatan menjadi salah satu indikator pembangunan manusia dan merupakan hak dasar yang harus didapatkan masyarakat. Jangan sampai DBD menjadi hantu bagi produktifitas masyarakat setiap tahunnya, solusinya harus berjangka serta perlu kerjasama semua pihak. “Kesehatan adalah kunci kemajuan, kebijakan kesehatan harus berfokus pada pencegahan, bukan pada pengobatan,” tutupnya.