Politik
Sri Sultan Hamengkubowono X Usul Demokrasi Indonesia Diubah
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Maraknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadap kepala-kepala daerah akhir-akhir ini begitu miris. Pasalnya, sebagian besar kepala daerah yang terjaring OTT baru saja terpilih pada Pilkada serantak, baik Pilkada 2017 maupun Pilkada 2018.
Melihat kondisi ini, Gubernur Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubowono X mengatakan, perilaku tersebut tidak lepas dari pembiayaan demokrasi yang begityu mahal. Para calon kepala daerah hingg calon anggota legislative harus mengeluarkan biaya besar dalam pesta demokrasi.
Pembiayaan demokrasi mahal ini juga tidak lepas dari aksi mencontek negara lain. Padahal, Indonesia bisa membuat demokrasi baru ala Indonesia sendiri. “Indonesia harus kembali ke demokrasi Pancasila sebagai jati bangsa. Kalau Demokrasi Amerika ala mereka sendiri, kalau Tiongkok berdemokrasi ala mereka, kita juga bisa berdemokrasi dengan ala kita sendiri,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X di Hotel Eastparc, Yogyakarta, Sabtu (19/10) malam.
Dikatakan Sri Sultan, Indonesia saat ini menerapkan sistem demokrasi langsung yang merujuk pada sistem demokrasi kebarat-baratan. Meski demokrasi yang sedang dijalani Indonesia saat ini dapat melahirkan partisipasi rakyat dalam menentukan pemimpinnya, tetapi kedaulatan dalam negara demokrasi dan pada sisi yang lain, ongkos demokrasi yang dianut oleh Indonesia saat ini sangat mahal.
“Efeknya, barter kuasa antara kedaulatan rakyat dengan uang kandidat kepala daerah menjadi sesuatu yang sulit terhindarkan,” ucapnya.
Menurut Sri Sultan, Indonesia seharusnya sudah kembali pada demokrasi Pancasila berdasarkan musyawarah mufakat, dimana untuk mencari pemimpin, dihargainya hak perorangan merupakan hal yang sangat baik, karena dengan begitu pendapat rakyat kini bisa didengar dan harus dipenuhi oleh Pemerintah yang terpilih.
“Indonesia harus punya sistem demokrasi sendiri yang jati diri bangsa. Karena itulah yang cocok dengan nilai-nilai bangsa,” jelasnya.
Sultan juga berharap agar Pemilu Serentak 2019 berjalan aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, serta masyarakat berbesar hati menerima pemimpin baru yang terpilih lewat demokrasi yang sah.
“Kalau dalam aspek pemilu tahun depan, saya sebagai Sultan sekaligus kepala daerah, punya harapan bagaimana pemilu tahun depan berlangsung aman dan nyaman bagi publik sehingga memberikan ruang publik tidak merasa takut keluar rumah untuk mencari kerja,” harapnya. (Aiy/Fajar)