Politik
Subardi: Politik Damai Harus Menjadi Kesadaran Kolektif
SLEMAN (26 November): Anggota MPR RI Fraksi Partai NasDem, Subardi, berharap Pilkada Serentak 27 November 2024 berlangsung aman dan damai. Pelaksanaan pilkada sangat dimungkinkan terjadi eskalasi hingga gesekan antarpendukung.
Beberapa daerah seperti di Sampang Jawa Timur terjadi perselisihan hingga menewaskan seorang pendukung salah satu pasangan calon pada Minggu 17 November 2024. Hal itu menunjukkan pilkada masih menyimpan bara api perpecahan.
“Kita sudah menjalani berkali-kali pilkada, harusnya sudah melewati fase politik keras. Sekarang fasenya iklim politik damai kondusif. Politik damai itu mesti disambut secara kolektif,” kata Subardi dalam Sosialisasi Empat Pilar Bangsa di Gejayan, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/11).
Dalam pilkada nanti, Subardi menegaskan komitmennya bersama segenap elemen masyarakat untuk menjaga keamanan wilayah Yogyakarta. Subardi menilai pilkada tetap dibutuhkan dengan suasana kompetitif sekaligus menggembirakan. Kompetisi yang adil akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili harapan masyarakat.
“Pilkada adalah persaingan. Itu wajar dalam demokrasi. Tanggung jawab kita adalah memastikan pilkada berjalan damai. Kita jadikan pilkada sebagai kontestasi politik kebangsaan,” tambahnya.
Politik kebangsaan yang dimaksud Subardi adalah prinsip nasionalisme di tengah perbedaan pandangan maupun gerakan politik. Politik kebangsaan, yaitu politik yang dilakukan secara sehat dan sportif akan melahirkan demokrasi yang sehat.
Maka, seluruh elemen politik, baik peserta, pemilih, maupun penyelenggara wajib memiliki orientasi kebangsaan. Kesamaan pandangan akan menghadirkan kesadaran kolektif untuk menghadirkan pilkada yang bermutu.
“Politik kebangsaan apabila dijalankan dengan benar akan menghasilkan kesadaran kolektif, gerakan dan pemikiran kita hanya untuk bangsa. Segala perbedaan politik akan menjadi energi positif. Ini yang berat. Para kontestan yang punya banyak pendukung perlu berikrar bahwa kepentingan politiknya menjadi kepentingan bangsa,” terang Subardi.
Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) dihadiri masyarakat dan kelompok pemuda dari berbagai perwakilan.
Subardi turut menyerahkan piagam sebagai bentuk apresiasi atas kepesertaan mereka dalam sosialisasi itu. Ia pun berharap kesadaran berpolitik yang sehat dimulai dari diri sendiri.
“Ini menjadi prinsip agar perjuangan politik kita tidak melebar dari semangat kebangsaan. Intisari Empat Pilar ada di dalam political nation itu,” pungkasnya.
(NK/*)