Nasional
Sulit Dievakuasi, Kapal yang Terdampar ke Daratan Jadi Monumen Tsunami
Kabarpolitik.com, PALU – Banyak saksi bisu atas bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Selatan. Di antaranya kapal-kapal yang sebelumnya bersandar di Pelabuhan Pelabuhan Pantoloan, Wani, Donggala. Yang cukup mencolok yakni Kapal Sabuk Nusantara 39.
Ketika diterjang gelombang tsunami pada Jumat (28/9), kapal tersebut terseret ke daratan. Kini kapal itu tidak lagi gagah berdiri di lautan, melainan berada di sela-sela rumah warga yang porak-poranda akibat goncangan gempa 7,4 SR.
Melihat bangkai kapal yang begitu besar dan sampai saat ini belum juga dievakuasi, warga setempat berharap kapal penumpang tersebut dijadikan monumen tsunami.
“Kalau melihat kondisinya sepertinya sulit untuk dievakuasi lagi ke laut karena memang sangat besar, makanya saya rasa yang paling masuk akal biarkan saja di sini untuk dijadikan monumen tsunami seperti kayak di Aceh,” ujar warga sekitar bernama Budi, Selasa (9/10).
Menurut Budi, alasan dijadikannya kapal itu sebagai monumen yakni itu untuk sebagai pengingat bahwa pernah ada musibah besar yang mengguncang wilayah tersebut.
Selain untuk sebagai pengingat pernah adanya tsunami, warga juga berharap nantinya di lokasi kapal terdampar itu bisa menjadi lokasi wisata yang mendatangkan banyak wisatawan bila dijadikan monumen. “Kalau nanti dijadikan monumen kan jadi banyak orang yang datang kesini dan bisa menghidupkan ekonomi warga sini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Arief. Dia menilai tak ada salahnya kapal yang terdampar ini dibiarkan tetap di lokasi terdampar untuk dijadikan monumen. Apalagi saat ini banyak warga dari luar Wani yang datang ke tempat itu untuk berfoto bersama bangkai kapal tersebut. “Lagian letak kapal juga tidak merusak bangunan pelabuhan,” tutur Arief.
Pendapat serupa juga diungkapkan Bambang. Katanya, Kapal Sabuk Nusantara 39 bisa menjadi ikon wisata baru di Donggala. ”Setuju saja kalau ini dijadikan monumen karena selain sebagai pengingat pernah adanya tsunami nanti juga menjadi ikon baru Donggala,” kata Bambang.
(rdw/JPC)