Politik
Survei Litbang Kompas, Pengamat: Sangat Mungkin Jokowi-Ma'ruf Kalah

Kabarpolitik.com–Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan capres/cawapres petahana, Joko Widodo-Ma’ruf Amin sangat mungkin dikalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik, Bin Firman Tresnadi. Dia menyebut, tingkat elektabilitas yang aman bagi seorang petahana berada di atas 60 persen. “Elektabilitas 49,2 persen yang dikeluarkan Litbang Kompas ini sudah menunjukkan akan kekalahan Jokowi,” ujar Bin Firman, Rabu (20/3/2019).
Tingkat elektabilitas Jokowi-Maruf sebagaimana rilis Litbang Kompas hanya 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandi kian mendekati yaitu 37,4 persen. Terpaut hanya 11,8 persen. Sementara itu responden yang masih merahasiakan pilihan sebanyak 13,4 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) ini, selisih 11,8 persen bukanlah hal yang tidak mungkin dikejar Prabowo-Sandi.
Apalagi survei itu dilakukan sebelum Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap salah satu petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, M. Romahurmuziy. OTT tersebut diyakini sangatlah merugikan elektabilitas Jokowi-Maruf. “Ingat, survei ini dibuat sebelum terjadinya kasus Romi, yang tentunya akan menggerus elektabilitas petahana,” sebut Bin Firman.
Belum lagi, belakangan gerakan-gerakan golput yang dimotori NGO (ormas) semakin mendapat sambutan dari masyarakat. Padahal pada Pilpres 2014 lalu, NGO-NGO itu lebih condong mendukung Jokowi. “Dengan meluasnya dukungan golput artinya akan semakin turun elektabilitas Jokowi,” pungkas Bin Firman. (rml)
