Politik
Taufik Anggap Wajar Kenaikan Anggaran Sosialisasi Pemilu
Jakarta: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menilai kenaikan anggaran sosialisasi pemilu yang diajukan Pemprov DKI Jakarta masih dalam tahap wajar. Anggaran sejumlah Rp11 miliar itu diajukan lantaran pemilu tahun depan dilakukan serentak.
"Ini kan pemilu yang baru, serentak bersama eksekutif, bersama legislatif. Jadi, perlu penjelasan yang sering kepada rakyat Jakarta dari berbagai pihak. KPU terbatas, kan kita punya kewajiban juga di Jakarta," ujar Taufik di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 9 September 2018.
Ia menuturkan, dirinya tidak setuju apabila disebutkan anggaran tersebut tidak terdapat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu memaparkan, anggaran tersebut dijelaskan dalam RKPD 2018.
"Kan ada programnya yang ditetapkan tahun 2018, sosialisasi Undang-undang Pemilu. Pemilu kan ada dua. Ada pemilihan legislatif, ada pemilihan presiden. Kebetulan berbarengan sekarang," tuturnya.
Meskipun target sosialisasi pemilu ditujukan hanya untuk 16 ribu masyarakat, Taufik menekankan jumlah tersebut belum pasti. Jumlah tersebut bakal bertambah seiring berjalannya waktu sosialisasi.
Baca: DKI Anggarkan Rp11 miliar untuk Sosialisasi Pilpres
“Ya, kan dalam waktu yang singkat, enggak bisa banyak-banyak dong. Saya kira terus nanti memang kalau 16 ribu mungkin nanti Januari sampai Maret bisa 16 ribu, di seluruh RW (rukun warga) lah minimal,” tuturnya.
Anggaran sosialisasi pemilu yang dianjurkan Pemprov DKI jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Anggaran sebelumnya hanya senilai Rp 3,8 miliar, sedangkan anggaran yang diajukan DKI kali ini mencapai Rp11 miliar.