Nasional
Tindak Tegas Mafia Impor Buah

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Kebijakan impor buah dinilai melemahkan produksi buah lokal. Keran impor juga bisa jadi peluang lahan subur bagi para mafia.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP, Yohanis Fransiskus Lema mengatakan, kebijakan impor buah yang diatur Kementan dan Kemendag harus dievaluasi. Harusnya fokus meggenjot produktivitas pangan dalam negeri. Bukan malah gemar melakukan impor. “Kebijakan impor sangat ironis karena negara kita disebut negara agraris,” ungkapnya.
Kata dia, kebijakan impor dikhawatirkan malah jadi puncak dari gunung es praktik KKN. Apalagi ada kecenderungan, kebijakan impor ini dimanfaatkan para politikus dan birokrat untuk kepentingan pribadi. “Ini merugikan petani lokal kita. Sehingga saya mendesak aparat untuk mengusut tuntas mafia dan pemburu renten impor buah,” tegasnya.
Dia pun mendesak Direktorat Jendral Hortikultura Kementan untuk segera mendorong peningkatan produksi hortikultura yang bisa menjadi komoditas utama subsitusi impor melalui skema pilot project. Menurutnya, beberapa produksi komoditas lokal sebenarnya berlebih. Hanya saja tidak mendapat akses pasar.
“Dibutuhkan grand design pengembangan hortikultura yang komprehensif berdasarkan data objektif, pemetaan yang akurat, dan kerja teknokratis yang konsisten,” tutupnya
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menegaskan, pihaknya sudah meminta Kementerian Pertanian untuk menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, agar kebijakan ekspor dan impor komoditas pertanian berpihak kepada kepentingan petani.
(Fajar)
