Connect with us

Nasional

Tiongkok Jual 48 Pesawat Militer Tanpa Awak ke Pakistan

Kabarpolitik.com – Tiongkok akan menjual 48 pesawat militer tanpa awak atau drone ke sekutunya, Pakistan. Menurut para pengamat ini adalah kesepakatan terbesar, meskipun biaya kesepakatan belum terungkap.

Wing Loong II, diproduksi oleh Chengdu Aircraft Industrial (Group) Company. The Unmanned Aerial Vehicle (UAV) juga akan diproduksi oleh perusahaan itu.

Dilansir dari Hindustan Times, Tiongkok di Islamabad adalah pemasok terbesar sistem senjata untuk Angkatan Darat Pakistan. Kedua negara juga bersama-sama memproduksi JF-Thunder sebuah pesawat tempur multi-peran bermesin tunggal.

Pengumuman ini datang usai India untuk memperoleh sistem pertahanan rudal canggih S-400 dari Rusia. Kesepakatan itu tercapai selama kunjungan minggu lalu Presiden Rusia Vladimir Putin ke New Delhi.

Dilansir dari The Global Times, kesepakatan untuk akuisisi pesawat tak berawak Tiongkok diumumkan oleh Tim Astronobobik Angkatan Udara Pakistan di akun Facebook resminya pada hari Minggu, (8/10).

Tim aerobatik akademi angkatan udara mengumumkan bahwa di masa depan, Kompas Penerbangan Pakistan Kamra dan Perusahaan Industri Penerbangan dari Perusahaan Industri Pesawat Terbang Chengdu (Group) akan bersama-sama memproduksi drone.

Chengdu Aircraft Industrial Group tidak mengonfirmasi kapan kesepakatan itu tercapai. Sedangkan Wing Loong II melakukan penerbangan perdananya pada Februari tahun lalu.

Dalam 10 bulan sejak penerbangan perdananya, beberapa uji tembak langsung telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya, termasuk target stasioner, target bergerak, target sensitif waktu dan koordinasi udara-darat.

“Kesepakatan yang melibatkan sebanyak 48 Wing Loong II, jika dikonfirmasi, akan menjadi kesepakatan ekspor terbesar Tiongkok untuk drone hingga saat ini,” kata Song Zhongping, seorang ahli militer dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times.

Masuk akal tim aerobatic terlibat erat dengan kesepakatan itu, mencatat bahwa tim tersebut diharapkan untuk melatih operator pesawat tak berawak. (iml/JPC)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *