Politik
Totok Pastikan Kejadian Peluru Nyasar di Ruangannya Terjadi Senin Lalu
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Kasus peluru nyasar ke Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Selatan berbuntut panjang. Kali ini kembali ditemukan bekas tembakan di gedung Nusantara I lantai 20 tempat fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Petugas keamanan DPR baru mengetahui kejadian ini pertama kali pukul 11.30 WIB. Setelah itu langsung dilaporkan kepada para anggota DPR. Di lantai 20 sendiri, ruangan yang terkena peluru ini merupakan ruang kerja anggota Komisi VII, Totok Daryanto nomor 2003.
Dari foto yang beredar di kalangan awak media, jendela ruang kerja Totok hanya mengalami retakan dari bekas tembakan ini. Retakan terjadi di pojok kanan atas bagian jendela.
Menurut pengakuan petugas kemanan yang bertugas di lantai 20, peluru nyasar ini diperkirakan terjadi pada hari Senin (15/10) atau berbarengan dengan penembakan sebelumnya yang menyasar lantai 16.
Hal itu diketahui menurut kesaksian salah satu staf Totok yang mendengar ada suara kaca pecah pada Senin (15/10). Tapi saat membuka kain penutup jendela tidak ditemukan ada serpihan kaca pecah.
Namun setelah dilakukan pengecekan ulang oleh petugas keamanan pada Rabu (17/10), ditemukan ada retakan kaca dibagian jendela sebelah kanan atas.
“Ini kejadian pas Senin kemarin juga. Tapi kemarin ngecek keliatan nggak ada apa-apa. Hari ini baru dilakukan pengecekan seluruh, ternyata ada,” ujar petugas keamanan yang tidak mau disebutkan namanya.
Keterangan serupa juga diberikan oleh salah satu pegawai Fraksi PAN yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya pada waktu mendengar suara kaca pecah hari Senin (15/10), staf yang berada di ruang Totok membuka kain penutup kaca jendela hanya sebagian sehingga tidak menyadari ada bekas tembakan di bagian atas jendela.
“Jadi ini kejadiannya sama, barengan dengan yang kemarin hari Senin. Ketika itu staf Pak Totok dengar ada suara kaca pecah, tapi pas dibuka jendelanya nggak apa-apa. Karena bukanya (penutup jendela) cuma setengah, nggak sampe full. Nah baru hari ini ketahuan kalau itu kaca pecah di pojok kanan atas kena peluru,” kata dia.
Senada dengan keduanya, dikonfirmasi wartawan, Totok membenarkan jika kejadian yang menimpa ruangannya terjadi pada Senin (15/10) kemarin.
“Kalau dugaan saya ini satu rangkaian penembakan Senin (15/10), karena telah diketahui staff saya kemarin. Kemudian dilaporkan saya tadi malam. Saya baru pulang dari kunjungan kerja dari Equador. Jadi baru datang tadi malam. Saya Pastikan bukan peristiwa hari ini,” kata Totok.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco mengatakan bahwa lokasi ruang 2003 yang ditempati Totok memang posisinya satu arah dengan lapangan tembak Senayan yang biasa digunakan oleh Perbakin. Namun karena letaknya tinggi di lantai 20, maka efek kerusakan yang ditimbulkan peluru tersebut tidak parah.
“Ini memang sudut ruangan searah dengan lapangan tembak, tapi ini kan lantainya 20 lebih tinggi (dari lantai 10 yang juga kena tembak), sehingga tidak pecah kacanya,” ujar Dasco setelah mengecek lokasi.
Meski demikian Dasco masih belum bisa menyimpulkan apakah kejadian di lantai 20 ini berbarengan dengan peluru nyasar di lantai 16 pada Senin (15/10) atau tidak. Pasalnya dia masih menunggu keterangan resmi dari kepolisian.
“Nanti kita tunggu teman-teman dari kepolisian, soalnya informasi yang saya tahu lapangan tembak tutup sementara dari 2 hari lalu,” pungkasnya.
Saat ini sendiri, sejumlah aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya terlihat sudah memasuki ruangan 2003. Mereka dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Roma Hutajulu untuk mengidentifikasi langsung peluru nyasar ini.
(sat/JPC)