Nasional
Waketum MUI Sebut Keamanan Negara Kunci Suksesnya Pembangunan
JAKARTA— Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr KH Marsudi Syuhud, menyatakan sebuah negara yang aman dan damai adalah harga yang mahal.
Hal ini sebab, menurut Kiai Marsudi, tumbuh kembang serta pembangunan sebuah negara dipengaruhi oleh kondisi negara tersebut. Negara yang aman dan damai akan mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan dengan sangat baik.
“Sebuah negara bisa melakukan pembangunan terus menerus kalau negaranya aman. Dan pembangunan berkelanjutan bagi sebuah negara itu sangat penting,” Ujar Kiai Marsudi, saat menyampaikan tausiyah dalam kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al–Jaelani di Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Rumah Batu, Depok, Sabtu (24/9/2022) malam.
Menurut Kiai Marsudi, pembangunan sebuah negara adalah keharusan. Artinya, membuat dari yang belum baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik, dari yang lebih baik menjadi yang terbaik.
Hal tersebut, kata dia, berlaku bagi seluruh pembangunan di sebuah negara, baik membangun infrastruktur, atau untuk kemaslahatan penduduk bangsanya. Kemaslahatan di sini ditekankan bukan hanya berupa materi, tapi juga berupa non materi.
Lebih lanjut, dia menuturkan pembangunan berkelanjutan dalam sebuah negara merupakan hal yang sangat penting, karena sesungguhnya bernegara itu adalah ‘pembangunan berkelanjutan’. Pembangunan berkelanjutan bisa dilaksanakan dengan satu syarat, yakni negara yang aman dan damai.
Berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan di sebuah negara yang aman dan damai, Kiai Marsudi mengaitkannya dengan politik. Bahwa, keamanan dan kedamaian sebuah negara juga bergantung pada situasi politik yang ada di dalamnya.
Dalam hal ini Kiai Marsudi mengutip perkataan Imam Bukhari bahwa sebenarnya mengurusi pembangunan itu adalah politik.
“Menurut Imam Ghazali, bahwa politik adalah untuk mengkomposisikan, menyatukan dan kerjasama tolong–menolong dalam hal kehidupan,” ujar dia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kiai Marsudi menegaskan agar politik di Indonesia juga berjalan denga aman dan damai. “Siyasah yang stabil itu ketika siyasahnya, aturannya diikuti semua. Jangan membuat gaduh,” kata dia. (Dhea oktaviana, ed: Nashih)
[MUI]