Connect with us

Politik

Wali Kota Manado Gabung NasDem

Jakarta: Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengaku keputusannya gabung ke Partai NasDem atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan apapun. Lumentut kepincut dengan cita-cita luhur NasDem yang ingin memperbaiki bangsa dan negara.

“Di mana Ketum DPP Partai Nasdem Bapak Surya Paloh mengatakan kondisi bangsa sedang sakit, jadi perlu niat dan upaya keras untuk memperbaikinya,” kata Lumentut, Sabtu, 29 September 2018.

NasDem merupakan partai yang mengusung gerakan perubahan restorasi Indonesia. Lumentut menyebut gerakan perubahan itu hanya bisa dijalankan dengan pemimpin yang baik.

“Gerakan perubahan restorasi harus dilaksanakan, dan untuk mengawal restorasi ini, teladan dan kejujuran dari pemimpin adalah kuncinya,” ujar dia.

Lumentut tertarik dengan pernyataan Surya Paloh soal kondisi demokrasi saat ini dan anti mahar politik yang diusung NasDem. Sehingga, dia mengajukan diri menjadi kader NasDem.

“Itulah yang membuat saya tertarik dan jatuh hati, kemudian saya minta izin dan bermohon untuk diterima menjadi anggota partai,” ucap dia.

Lumentut mengaku selama ini memiliki hubungan baik dengan DPP dan keluarga besar Partai Demokrat sejak tujuh tahun lalu. Terakhir dia ikut rapat bersama DPP untuk mendengarkan kebijakan Demokrat dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 pada 17 September 2018.

Namun dia berpendapat keputusannya secara terbuka menyatakan DPD Demokrat Sulut mendukung Joko Widodo sebagai Capres 2019, akan merusak hubungan baik itu.

Lumentut memiliki berbagai alasan DPD Demokrat Sulut mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Pertama, rakyat Sulut banyak yang senang dan suka kepada Jokowi. Kedua, Jokowi adalah atasannya selaku Wali Kota Manado.

Jokowi dinilai banyak membuat kemajuan melalui kebijakannya. Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga dipandang membangun Indonesia dengan tulus untuk kepentingan rakyat di semua wilayah tanpa membeda-bedakan suku, agama dan ras.

“Saya merasa hubungan baik dengan DPP Partai Demokrat akan terganggu dengan sikap saya ini. Oleh karena itu dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan orang lain, saya memilih untuk mengundurkan diri dan bergabung dengan Partai Nasdem,” tegas dia.

Pada era demokrasi saat ini, terang dia, berpindah partai politik hal yang normal. Dia mengaku sempat kaget ketika sikap dan pilihannya itu malah menjadi ramai dan mulai berisik.

Dia juga bingung saat ada kawan-kawannya di Demokrat yang mulai menyerang Nasdem. “Untuk semua ketidaknyamanan ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketum Partai Nasdem yang saya hormati dan banggakan yakni Bapak Surya Paloh dan jajaran pengurus serta semua keluarga besar Partai Nasdem,” ujar dia.

Dia pun menyinggung soal isu pindah partai berkaitan dengan adanya panggilan dari Kejagung RI atas jabatannya sebagai Wali Kota Manado. Dia menegaskan sampai saat ini tak terbelit kasus hukum apapun.

“Kawan-kawan mendengar sekarang ini sedang ada pemeriksaan dugaan korupsi dana bantuan bencana banjir Kota Manado tahun 2014 oleh Kejagung. Saya selaku Wali Kota dipanggil untuk memberikan keterangan sebagai saksi pada tanggal 24 September 2018. Tapi, pada saat bersamaan saya sedang sakit dan masuk pada tahapan perawatan maka saya minta izin untuk dijadwalkan kembali,” jelas dia.

Dia berjanji akan mundur dari NasDem, jika ke depannya terbukti terlibat kasus korupsi. “Saya tahu bahwa partai Nasdem anti korupsi. Bila di kemudian hari saya terlibat kasus korupsi, dengan kesadaran sendiri saya yang akan mengundurkan diri agar tidak mencemari kredibilitas Partai Nasdem,” tandas dia.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *