Nasional
Wamenhan RI Lakukan Courtesy Call Dengan Mitra Kerja Dari Korea Selatan, Timor Leste dan Kolombia
Jakarta – Pada hari pertama pembukaan Indo Defence Expo and Forum 2022, Wakil Menteri Pertahanan, M. Herindra, Rabu (2/11) melakukan courtesy call dengan mitra kerja yang merupakan pimpinan delegasi dari tiga negara yang turut berpartisipasi dalam ajang pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara ini.
Ketiga mitra kerja Wamenhan RI tersebut adalah Wakil Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Kang Hwan-seuk dari Korea Selatan; Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste (F-FDTL) Mayjen Calisto Santos Coli; dan Direktur Utama Industri Pertahanan Kolombia, Gen. (ret) Ricardo Gomez Nieto.
Pertemuan dengan masing pimpinan delegasi ini dilakukan secara terpisah. Khusus kepada delegasi dari Korea Selatan, Wamenhan RI menyampaikan bela sungkawa atas insiden yang baru saja terjadi di Itaewon.
Selanjutnya, Wamenhan RI M. Herindra kembali menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan proyek kerja sama pembangunan pesawat tempur KFX-IFX β atau yang populer dikenal dengan Boramae. Komitmen tersebut ditunjukkan pihak Kemenhan RI melalui pemenuhan komitmen pembayaran sebesar Rp 103 milyar kepada pihak Korea, dalam hal ini, PT KAI sebagai BUMN milik Korea Selatan yang terlibat langsung dalam proyek kerja sama tersebut.
Pihak DAPA mengucapkan terima kasih atas itikad baik Indonesia tersebut; yang disambut oleh Wamenhan RI dengan berujar: βItu usaha keras dari Pak Menhan (Prabowo Subianto). Secara jumlah, mungkin masih jauh dari harapan, namun ini adalah bukti komitmen kami utnuk tetap melanjutkan kerja sama pembangunan pesawat tempur ini; dan ini sesuai dengan komitment Presiden kami, Bapak Joko Widodo,β ujar Wamenhan.
Pada sesi berikutnya, dalam pertemuan yang berlangsung dengan Mayjen Calisto Santos Coli, pembahasan dilakukan seputar rencana memperbaharui (renewal) kerja sama pertahanan (Defence Cooperation Arrangement/DCA) antara Indonesia dan Timor Leste.
Selain itu, Wamenhan M. Herindra dan Mayjen Coli saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pembangunan industri pertahanan, hal mana Timor Leste banyak belajar dari Indonesia. Dalam rangka mempelajari pengembangan industri pertahanan, Mayjen Coli mengatakan bahwa delegasi dari Timor Leste dijadualkan akan mengunjungi PT Pindad di Bandung pada tanggal 5 November. PT Pindad, sebagai BUMN, merupakan produsen senjata dan APC (armored personal carrier) dan light tank (tank ringan).
Sementara dalam pertemuan dengan Kolombia, ide mengembangkan kerja sama pertahanan mengemuka, utamanya karena kesamaan landscape dan terrain milik Indonesia dan Kolombia, termasuk banyaknya hutan, bukit, dan sungai.
Pihak Kolombia mengakui bahwa kerja sama bidang keamanan telah dilakukan dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian Indonesia, mengingat bahwa kedua negara memiliki tingkat kerawanan yang sama terkait ancaman transnational crimes, seperti narkotika dan pencucian uang. Ke depan, pihak Kolombia mengharapkan hubungan yang lebih erat di bidang pertahanan dengan militer Indonesia.
Wamenhan RI M. Herindra mengatakan bahwa dengan karakter landscape dan geografi yang serupa antara Indonesia dan Kolombia, maka konsep kerja sama dalam bentuk jungle warfare counter-insurgency training akan cukup menarik untuk mulai dijajaki. Kedua pihak selanjutnya sepakat untuk mulai mencari peluang kerja sama dan latihan yang lebih solid.
Menutup kegiatan pada hari pertama Indo Defence Expo and Forum 2022, Wamenhan RI M. Herindra menggelar High Tea, sebagai resepsi sore hari sekaligus penyambutan dan apresiasi kepada para delegasi asing yang telah turut berpartisipasi dalam ajang pameran industri pertahanan di Indonesia ini.
Kegiatan Indo Defence Expo and Forum 2022 merupakan ajang Pameran Internasional Industri Pertahanan terbesar se-Asia Tenggara yang menampilkan produk alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) terbaru dari berbagai negara. Kemhan sendiri bertindak sebagai Host dari pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Tujuan dari penyelenggaraan pameran ini adalah sebagai ajang promosi produk unggulan industri pertahanan untuk dapat digunakan oleh pengguna di dalam dan luar negeri. (red/kp)