Internasional
209 Tahun Lalu Kota Bandung Didirikan, Siapa Pemrakarsanya?
Kabarpolitik.com- Hari ini 209 tahun yang lalu Kota Bandung secara resmi dijadikan sebagai kawasan permukiman. Seperti dikutip dari Wikipedia, saat itu pemerintah kolonial Hindia Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya, Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini.
Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada 1 April 1906 dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 hektare, dan bertambah menjadi 8.000 hektare pada tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.
Namun ada juga yang berpendapat Kota Bandung dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, RA Wiranatakusumah II. Dia bahkan memimpin langsung pembangunannya. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tertanggal 25 September 1810. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.
Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga. Legenda mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda. Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat Banda berada.
Dari Bumi-lah semua dilahirkan ke alam hidup sebagai Banda. Segala sesuatu yang berada di alam hidup adalah Banda Indung, yaitu Bumi, air, tanah, api, tumbuhan, hewan, manusia dan segala isi perut bumi.
Kota Bandung secara geografis dikelilingi pegunungan. Pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sanghyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat pariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk permukiman.[sgh]