Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kawasan Industri Medan (KIM). Dalam kunjungannya, yang akrab disapa BHS ini mendorong agar kawasan industri tersebut dapat terintegrasi dengan pelabuhan dan jalur rel kereta api.
Menurut BHS, Kawasan Industri Medan (KIM) memiliki luas area 200 hektar dengan 335 perusahaan industri, yang menghadapi permasalahan pasokan gas yang tidak lancar serta tingginya harga gas.
“Masalah lainnya yang dihadapi adalah seringnya banjir di wilayah tersebut, serta keterbatasan akses ke pelabuhan, baik Bengawan (yang berjarak 25 kilometer) maupun Kualanamu (yang berjarak 120 kilometer), dan belum terintegrasi dengan jalur kereta api,” kata BHS, Selasa (26/11/2024).
Seharusnya, menurut Alumni ITS Surabaya ini, kawasan industri yang paling layak dan strategis adalah Kuala Tanjung, karena terintegrasi dengan pelabuhan (hanya 1 kilometer dari pelabuhan) dan langsung terhubung dengan jalur kereta api.
“Dengan demikian, logistik yang dihasilkan dari Kawasan Industri Kuala Namu bisa dipindahkan dengan biaya yang sangat rendah, yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik,” ujar BHS.
Ia berharap, semua kawasan industri di Indonesia dapat terintegrasi dengan sistem pelabuhan dan transportasi laut, serta stasiun kereta api logistik yang dilengkapi dengan sarana rangkaian kereta api.
Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR-RI ini, BHS bersama sejumlah anggota Komisi VII DPR-RI didampingi perwakilan Kementerian Perindustrian dan diterima oleh Direktur Utama PT Danareksa (PERSERO), pengelola kawasan KIM.