Politik
Bareskrim Polri Perlu Ambil Alih Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara
JAKARTA (27 September): Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, meminta Bareskrim Mabes Polri turun tangan menyelidiki tewasnya Brigpol Setyo Herlambang, ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara).
“Ada baiknya kasus ini diambil alih penyelidikannya oleh Bareskrim Polri,” kata Taufik, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9).
Menurut Taufik, hasil penyelidikan Bareskrim akan lebih bisa diterima publik. Publik masih mengingat kasus terbunuhnya Brigadir Josua Hutabarat, ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.
“Meskipun kita tidak ingin ada dugaan yang melebar, tapi orang masih trauma juga dengan kasus Sambo. Tentunya apabila yang menangani langsung dari Bareskrim, apapun hasilnya akan lebih bisa diterima oleh publik,” imbuhnya.
Legislator NasDem dari Dapil Lampung I (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Pringsewu, Pesisir Barat) itu menyebut tidak perlu lagi ada dugaan sementara seperti yang disampaikan Kabid Humas Polda Kaltara.
“Beberapa waktu lalu ada pernyataan dugaan sementara adalah kelalaian pribadi. Menurut saya dugaan sementara itu di hold dulu,” pungkasnya.
Brigpol Setyo Herlambang, ajudan Kapolda Kaltara tewas bersimbah darah diduga seusai membersihkan senjata api miliknya.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat menuturkan bahwa Brigpol Setyo Herlambang merupakan anggota Gegana Brimob Polda Kaltara yang kini diperbantukan menjadi ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Aditya Jaya.
“Pada hari Jumat, 22 September 2023, sekitar pukul 13.10 Wita, di dalam kamar rumah dinas Kapolda Kaltara, korban SH ditemukan bersimbah darah,” ujar Budi kepada wartawan, Jumat (22/9).
(dis/*)