Pemerintahan
BMKG: Sejak Juli Nyaris Tak Ada Awan Hujan

Kabarpolitik.com.COM- Badan Metodologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengaku kesulitan untuk merekayasa bibit-bibit awan untuk memproduksi hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Hujan buatan sudah diupayakan sejak Juli, namun selama dua bulan ini kondisi perawanan di Indonesia bersih (hampir tidak ada awan),” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui pesan singkat, Senin (16/9).
Dari beberpa upaya yang sudah dilakukan, lanjut Dwi, terbukti berhasil dilakukan di wilayah titik karhutla Riau, meski hasilnya belum optimal. Karena itu, BMKG terus memberikan advise “kapan” dan “di mana” bibit awan bisa disemai.
Dwi menjelaskan, untuk menangani karhutla, BMKG telah menyiapkan hujan buatan dengan menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) dan TNI AU.
Sebelumnya berdasarkan pantauan, di Kota Pekanbaru, Riau, pada pukul 07.00 – 10.00 WIB kualitas udara berdasar pengukuran PM10 berkisar 182 – 201 gram per meter persegi atau tidak sehat.
Plt Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, jarak pandang sejauh 2,2 kilometer. Sejumlah titik api berhasil dipadamkan pada Sabtu (14/9/2019) kemarin, sehingga kabut asap mulai berkurang.
“Pemadaman titik api berlanjut hari ini,” kata Agus, Minggu (15/9/2019).[sgh]
