Connect with us

Politik

Cerita dari Pencipta Logo NasDem, Begini Filosofinya

JAKARTA (3 Desember): Logo bukan sembarang logo, hadirnya logo bakal menjadi gambaran dari sebuah produk atau institusi. Melalui logonya yang kece, Partai NasDem ingin dikenal sebagai tempat yang bisa menampung aspirasi dan ruang bagi masa depan.

Pencipta Logo Partai NasDem, Rio Okto Mendrino Waas (Rio Waas) menceritakan kisah di balik pembuatan Logo Partai NasDem secara ekslusif kepada nasdem.id, pada sebuah kesempatan, baru-baru ini.

“Aku membuat analogi tangan sebenarnya. Jadi, kalau bisa dilihat, logo NasDem itu bentuknya seperti bulan sabit dan itu sebenarnya gambaran tangan sedang memeluk, terlihat dari atas,” kata Rio Waas.

Rio mengatakan melalui logonya NasDem ingin menyampaikan semangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dengan dasar pemikiran yang dinamis, modern serta intelektual. NasDem juga ingin bisa menjadi tempat berlindung dalam ikatan persahabatan dan harapan.

“Jadi di sini memang yang kita usung itu tentang menjadi sebuah kesatuan, bukan dengan cara menggenggam, bukan dengan cara memaksa, tapi dengan kehangatan, kekeluargaan, hal-hal itu. Dan cukup terasa dengan bagaimana NasDem saat ini punya karakter itu,” kata dia.

Pria kelahiran 20 Oktober 1978 itu menceritakan di awal sempat mengalami pergulatan panjang untuk bisa menggambarkan satu semangat nasionalisme dengan demokrasi yang dinilainya cukup sulit.

Dari sana dia menemukan cara menyatukan nasionalisme dengan demokrasi adalah melalui persaudaraan. Maka keluarlah ide tentang elemen memeluk dengan penuh kasih sayang dan salah satu kekuatan yang dimiliki NasDem sampai saat ini adalah semangat egaliter.

“Aku cukup bangga ya untuk hal itu (egaliter) karena value tersebut tidak gampang untuk dihadirkan. Kenapa? Karena kita menelurkan ketidakegoisan kita sendiri, kita menyingkirkan tentang ruang-ruang strata gitu,” kata dia.

Rio pun tetap memegang teguh nasihat Ketua Umum NasDem sejak awal bahwa hadirnya NasDem bukanlah tentang kepentingan institusi NasDem itu sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat, kemaslahatan, dan kemakmuran masyarakat luas.

“NasDem itu adalah sebuah ruang, sebuah tools untuk kita menjaga negeri ini agar kita berada di jalan yang baik, aku tidak bisa katakan sempurna, tidak bisa katakan istimewa. Tapi, minimal baik aja itu udah sangat baik, sangat bagus untuk kita,” kata dia.

(WH)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *