Politik
Charles Dorong Pemerintah Ambil Langkah Ekstra Kurangi Dampak Gejolak Ekonomi
JAKARTA (24 Desember): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Charles Meikyansah mengingatkan pentingnya stabilitas ekonomi selama masa libur akhir tahun. Ia berharap pemerintah bisa menerapkan strategi yang efektif guna menekan kenaikan harga barang pokok di momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok di momen akhir tahun sering menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Kami berharap pemerintah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menekan kenaikan harga barang bahan pokok jelang libur akhir tahun,” kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12).
Menurut Charles, harus ada strategi yang lebih komprehensif untuk mengantisipasi lonjakan permintaan serta fluktuasi harga, seperti meningkatkan kapasitas produksi menjelang akhir tahun sehingga ketersediaan barang dapat mencukupi permintaan pasar.
“Momen liburan tidak hanya menjadi waktu untuk merayakan, tetapi juga menuntut masyarakat untuk mengeluarkan anggaran lebih besar daripada biasanya,” tuturnya.
Untuk itu, tambah Charles, pihaknya mendukung upaya-upaya pemerintah dalam perbaikan sistem distribusi barang agar tidak terjadi pemborosan dan penumpukan barang di lokasi tertentu yang dapat menyebabkan lonjakan harga.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang meningkat pada bulan-bulan menjelang akhir tahun dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan triwulan III 2024 mencapai 4,95% (yoy) setelah sebelumnya mencatat 5,05% (yoy) pada triwulan II.
Meskipun inflasi terkendali pada angka sekitar 2,5%, namun inflasi inti tetap tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa meskipun harga barang kebutuhan pokok mungkin tidak mengalami lonjakan signifikan, ada tekanan inflasi di sektor lain yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur IV (Lumajang dan Jember) itu pun mendorong pemerintah memberikan langkah ekstra untuk mengurangi dampak gejolak perekonomian global terhadap masyarakat.
“Demi menjaga kesejahteraan masyarakat, pemerintah kita harapkan dapat melakukan pengawasan lebih intensif terhadap praktik perdagangan, termasuk penegakan hukum terhadap pelanggaran yang merugikan konsumen, seperti penimbunan barang dan penetapan harga sepihak,” tegas Charles.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya berada di kisaran 2,6%-3,2% pada akhir tahun 2024. Ketidakpastian itu dapat memengaruhi ekspor Indonesia dan investasi asing, yang sangat bergantung pada kondisi pasar global.
Belum lagi banyak pekerja di sektor informal yang tidak mendapatkan perlindungan yang memadai. Meskipun konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91%, ada indikasi bahwa daya beli masyarakat menurun akibat inflasi dan biaya hidup yang meningkat.
“Tantangan-tantangan tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena konsumsi merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan,” ucap Charles.
Charles juga menegaskan, tahun baru harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk merancang program yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Charles pun mengingatkan masyarakat untuk tetap bersikap bijak dalam berbelanja di akhir tahun.
“Dengan menyusun anggaran dan memprioritaskan kebutuhan, diharapkan masyarakat dapat bertahan meskipun ada fluktuasi harga yang tidak terhindarkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Charles menilai stabilitas ekonomi dan harga pasar di akhir tahun menjadi isu yang krusial dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Ia berharap setiap kementerian/lembaga terkait dapat menanggapi isu tesebut dengan kebijakan yang efektif serta responsif menghadapi dinamika ekonomi yang ada.
“Harus ada kerja sama lintas instansi untuk memastikan ketersediaan barang dan sebagai upaya menghindari spekulasi harga yang tidak wajar,” sebut Charles.
“Tentunya upaya bersama antara pemerintah, DPR, dan stakeholder berkepentingan serta masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan berkeadilan di masa mendatang,” imbuhnya.
(RO/*)