Connect with us

Internasional

Dipukul Mundur Pendukung, Polisi Kembali Gagal Tangkap Imran Khan

Published

on

Kabarpolitik.com – Polisi Pakistan akhirnya menyerah. Mereka kembali berusaha menangkap mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan di rumahnya yang berada di Zaman Park, Lahore. Namun, massa pendukung Khan melakukan perlawanan. Bentrokan pun terjadi dalam dua hari terakhir. Pada Rabu (15/3) polisi memilih mundur.

”Polisi dan anggota pasukan keamanan yang dikirim untuk menyakiti Imran Khan telah dipukul mundur oleh rakyat,” cuit partai yang digawangi Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).

Mereka juga mengunggah video yang menunjukkan para pendukung Khan yang merayakan keberhasilan mengusir polisi. Selain itu, beberapa media sosial yang dikelola PTI mengunggah video saat Khan menemui puluhan pendukungnya setelah polisi pergi.

Aparat kepolisian datang ke kediaman Khan pada Selasa (14/3). Bentrokan dengan para pendukung Khan terjadi sepanjang malam hingga Rabu (15/3) sore. Bahkan, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa dan rumah Khan. Namun, massa bergeming. Tak ada yang membubarkan diri. Massa yang marah melempari polisi dengan batu dan berbagai barang lainnya.

Di lokasi kejadian, terlihat beberapa sepeda dan mobil yang terbakar habis. Itu adalah usaha penahanan kedua. Yang pertama juga gagal. Namun, saat itu tidak sampai terjadi bentrokan.

Plt Menteri Penerangan Punjab Amir Mir mengatakan, perintah pengadilan untuk menahan Khan ditangguhkan. Pertimbangannya, agar turnamen kriket di dekat lokasi bisa tetap berlangsung. Bentrokan pendukung Khan dengan polisi mengakibatkan gangguan lalu lintas. Namun, rencananya, operasi penahanan Khan akan dilanjutkan setelah final Liga Super Pakistan (PSL) pada 19 Maret.

April tahun lalu, Khan digulingkan dari jabatannya dengan mosi tidak percaya. Setelah itu, dia dijerat dengan lusinan kasus hukum. Salah satunya, menjual hadiah-hadiah yang diterima saat menjabat PM. Kasus itulah yang membuat polisi berupaya menangkap dan menahannya.

Saat ini Khan berkampanye agar bisa mengikuti pemilu dan kembali memimpin Pakistan. ”Alasan kenapa ini semua terjadi bukan karena saya melanggar hukum. Mereka ingin saya dipenjara agar tidak bisa ikut pemilu,” ujarnya kepada Agence France-Presse.

Politikus 70 tahun itu menuding aksi polisi tersebut bukan penahanan, melainkan penculikan yang tak berkaitan dengan aturan hukum. Bahkan, justru bertentangan dengan hukum. Khan menyebut mereka hanya ingin dirinya dipenjara selama berbulan-bulan hingga pemilu usai. Karena itu, ada begitu banyak kasus yang dibuat-buat untuk menjeratnya. ”Ide utamanya adalah membuat saya ketinggalan ikut pemilu,” tegasnya.

Pihak kepolisian menampik tudingan Khan. Jubir Kepolisian Islamabad Muhammad Taqi Jawad menyatakan, pihaknya memiliki surat perintah untuk menangkap Khan. Sebab, Khan tidak hadir di pengadilan Islamabad atas tuduhan korupsi.

Sementara itu, menurut PM Shehbaz Sharif, Khan menganggap dirinya di atas hukum. ’’Dia menentang setiap pengadilan negara. Itu pembangkangan secara terbuka,’’ ucapnya.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *