Connect with us

Politik

Fraksi Gerindra Soroti Rendahnya PAD dan Defisit APBD Kotim, Minta Optimalkan Pendapatan

Published

on

Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan sejumlah catatan kritis dalam pandangan umum terhadap dua rancangan peraturan daerah, yaitu Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dan RPJMD 2025–2029.

Salah satu sorotan utama adalah rendahnya proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai belum mencerminkan potensi sesungguhnya Kotim sebagai daerah kaya sumber daya.

“Proyeksi PAD masih terlalu rendah dan bergerak lambat. Padahal potensi besar ada di sektor pajak, retribusi, pelayanan perizinan, hingga BUMD,” ujar juru bicara Fraksi Gerindra, Andi Lala, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, belum optimalnya penggalian PAD disebabkan oleh lemahnya pelayanan publik, belum berkontribusinya BUMD, dan kurangnya sistem pengawasan terhadap penerimaan daerah.

Fraksi Gerindra mendorong pemerintah daerah untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan PAD secara serius agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan demi mendukung belanja pembangunan.

Selain itu, mereka juga menyoroti defisit dalam Rancangan Perubahan APBD 2025 yang mencapai puluhan miliar rupiah. Fraksi Gerindra meminta penjelasan dari Pemkab Kotim terkait strategi penanganan defisit tersebut.

“Defisit ini tidak bisa dianggap enteng. Harus ada solusi konkret agar tidak mengganggu pembangunan dan pelayanan publik,” tegasnya.

Gerindra juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap program-program prioritas yang sudah berjalan, untuk memastikan efektivitas dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Program yang baik tidak cukup hanya di atas kertas, tapi harus dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkas Andi Lala.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *