Connect with us

Politik

Golkar Ogah Bertanggung Jawab Dana Munaslub Hasil Korupsi

Published

on

Jakarta: Partai Golkar tak bertanggung jawab atas asal muasal dana sumbangan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Tersangka kasus suap PLTU-1 Riau Eni Maulani Saragih menyebut aliran dana Rp2 miliar mengalir Munaslub Partai Golkar.

“Kalaupun ada dugaan bahwa hasil dari praktik korupsi dari oknum itu kemudian diberikan atau disumbangkan kepada institusi, tetap itu adalah tanggung jawab individu,” kata Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 September 2018.

Doli mengaku Golkar tidak tahu menahu asal-usul atau sumber dana yang disumbangkan itu. Ia mengakui di setiap acara Partai Golkar disokong sumbangan dana kolektif kader.

“Eni Saragih benar adalah Bendahara Panitia Munaslub 2017 . Sebagai bendahara panitia, tentu tugasnya adalah mengumpulkan dana melalui sumbangan-sumbangan itu, termasuk sumbangan dari dirinya sendiri. Begitu dana sumbangan diterima, partai menganggap itu bantuan individu yang secara etis tidak mungkin ditanya atau diverifikasi asal usulnya,” jelasnya.

Baca: Novanto Diperiksa terkait Kasus PLTU Riau-1

Adapun urusan hukum individu sepenuhnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Kata Doli,  tidak ada praktik korupsi dilakukan atas nama atau menjadi tanggung jawab institusi.

“Oleh karenanya pertanggung jawaban di depan hukum dilakukan oleh oknum yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi itu,” pungkasnya.

Tersangka kasus suap PLTU-1 Riau, Eni Maulani Saragih, membenarkan adanya aliran dana Rp2 miliar ke Munaslub Golkar pertama pada Desember 2017. Namun, Eni irit bicara ihwal asal duit tersebut.

“Ya (yang Desember) tapi memang ada yang saya terima Rp2 M ini, itu untuk peruntukan munaslub,” kata Eni usai diperiksa KPK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin, 27 Agustus 2018.

Pengacara Eni, Fadli Nasution, sempat menyebut terdapat aliran dana Rp2 miliar dari Johannes Budisutrisno Kotjo kepada Eni. Duit panas itu untuk kepentingan munaslub.

Eni dicecar KPK soal kedekatannya dengan Idrus. Kepada penyidik, Eni membeberkan sejarah kedekatan yang sudah lama terbangun dengan Idrus.

“Saya katakan, iya saya kenal dari zaman KNPI, sampai LPM sampai Golkar saya ceritakan semua hal itu kepada penyidik,” beber dia.

(OJE)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *