Politik
Husein Fadlulloh Ajak Generasi Muda Aktif Menjaga Demokrasi dan Nilai Kebangsaan

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Husein Fadlulloh, mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton dalam kehidupan demokrasi, melainkan ikut aktif berperan dalam menjaga dan membangun bangsa.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Hotel Mandalawangi, Kota Tasikmalaya.
Dalam pemaparannya, Husein menekankan bahwa demokrasi bukan sekadar soal pemilu atau prosedur formal, melainkan harus menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai napas dalam setiap kebijakan dan tindakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Demokrasi tidak boleh berhenti di kotak suara. Ia harus hidup dalam keadilan sosial, perlindungan hak warga negara, dan partisipasi masyarakat yang bermakna. Semua itu hanya bisa terwujud jika Pancasila dijadikan pijakan,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).
Husein menegaskan bahwa generasi muda adalah ujung tombak masa depan demokrasi Indonesia. Mereka perlu dibekali bukan hanya dengan kecakapan intelektual, tetapi juga dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kebangsaan. Menurutnya, demokrasi yang substansial justru sangat relevan bagi anak muda karena menjamin kesetaraan hak dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial tanpa diskriminasi.
“Anak-anak muda harus berani bersuara, terlibat, bahkan menjadi pelaku utama perubahan. Jangan biarkan demokrasi dikuasai elit tanpa kontrol,” tegasnya.
Lebih lanjut, Husein mendorong agar pendidikan karakter berbasis Empat Pilar MPR RI Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika diperkuat sejak dini. Dengan itu, generasi muda akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan.
Menanggapi kondisi saat ini, di mana hoaks, polarisasi politik, dan melemahnya solidaritas sosial menjadi tantangan serius, Husein menilai pentingnya menanamkan kembali semangat kebangsaan yang kuat dan menyatukan.
Ia menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi seperti ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari perjuangan ideologis untuk menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat fondasi negara.
“Kalau kita ingin cita-cita kemerdekaan benar-benar terwujud yakni masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat maka seluruh anak bangsa harus kembali kepada Pancasila, termasuk generasi mudanya,” pungkasnya.
