Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali mempertanyakan penurunan pendapatan asli daerah (PAD) lain-lain yang sah sebesar Rp 262 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024. Pertanyaan ini disampaikan oleh dewan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, pada rapat paripurna DPRD Bali, Senin (19/8/2024).
“Mohon penjelasan dari saudara Pj Gubernur mengenai penurunan signifikan pada lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 262 miliar, atau 41,57 persen, dari Rp 632 miliar menjadi Rp 369 miliar,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Ketut Juliarta.
Juliarta menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk menunda anggaran belanja yang tidak mendesak agar tidak membebani APBD tahun berikutnya. Ia juga meminta penjelasan terkait kenaikan belanja hibah dari Rp 989 miliar menjadi Rp 1,1 triliun.
“Apakah kenaikan ini sudah termasuk belanja hibah yang difasilitasi dewan sesuai dengan kesepakatan? Mohon penjelasan dari saudara Pj Gubernur,” tanya politikus asal Klungkung tersebut.
Selain itu, Juliarta menyoroti rencana pinjaman jangka pendek yang dinilai dapat memberatkan APBD di masa depan. Ia menyarankan agar Pemprov Bali menyesuaikan kemampuan keuangan daerah dengan mengurangi dan menunda kegiatan yang tidak wajib.
Fraksi Gerindra juga mengusulkan agar pelaksanaan Perda Pungutan Wisatawan Asing yang melibatkan pihak ketiga diberikan insentif, dengan syarat penerapannya dikelola secara profesional dan transparan.
“Serta meningkatkan pendapatan daerah untuk pencapaian program-program pemerintah provinsi Bali yang lebih optimal,” kata anggota Komisi I DPRD Bali tersebut.
Juliarta juga meminta Mahendra untuk mengkoordinasikan bantuan antar kabupaten yang dananya bersumber dari pajak hotel dan restoran. “Gubernur diharapkan membagikan bantuan kepada kabupaten yang membutuhkan serta sebagian menjadi pendapatan provinsi, mengingat provinsi sebagai koordinator pelaksanaan dan pengawasan perda-perda, khususnya yang berkaitan dengan pariwisata di Bali,” tutupnya.