Politik
Jika Pemilih Muslim Pilih Golput, Siapa Dirugikan? Begini Hasil Survei LSI Denny JA

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Suara umat muslim menjadi rebutan oleh kedua kubu yang tengah berkompetisi di Pilpres 2019. Dengan jumlah pokok pemilihnya yang lebih dari 85 persen, tentu suara umat Islam akan sangat memengaruhi kemenangan salah satu kandidat.
Namun, dalam temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru, kubu Joko Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi bisa dirugikan oleh para pemilih muslim jika mereka memilih golput atau tidak memilih.
Seperti Prabowo-Sandi akan dirugikan jika kelompok ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan sejenisnya memilih golput. Sebab, ormas-ormas ini sangat militan mendukung 02.
Hal itu terlihat dari survei LSI Denny JA Februari lalu, 100 persen responden yang menyatakan sebagai FPI mendukung Prabowo-Sandi. Sedangkan 85,7 persen yang menyatakan sebagai PA 212 juga mendukung 02.
“Namun, potensi golput di segmen ini kecil terjadi. Karena pendukung Prabowo-Sandi militan. Bahkan kemungkinan mereka menggelar salat subuh bersama secara nasional untuk persiapan mencoblos di TPS,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman di kantor LSI Denny JA Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3).
Pasangan Jokowi-Ma’ruf pun berpotensi mengalami kerugian di pemilih muslim. Terutama jika kalangan Nahdlatul Ulama (NU) memilih golput. Sebab, dengan adanya Ma’ruf Amin di 01, membuat NU banyak mendukung petahana.
“Alasan golput di segmen ini karena merasa Jokowi-Ma’ruf sudah menang. Sehingga pemilih kurang antusias ke TPS,” pungkas Ikrama.
Untuk informasi, survei ini dilakukan pada rentang waktu 18-25 Februari 2019, menggunakan metode multistage random sampling, dengan melakukan wawancara tatap muka. Jumlah responden yang dilibatkan yaitu 1.200 orang pada margin of error 2,9 persen.
(JPC)
