Connect with us

Politik

Kader Demokrat Pendukung Jokowi Dipersilakan Mundur

Published

on

Jakarta: Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta kader-kader yang tak loyal dengan partai mengundurkan diri. Hal ini berlaku terutama keder-kader yang berbeda sikap di pilpres, yakni mendukung Presiden Joko Widodo.

“Punya keinginan berbeda dan tidak mau lagi bersama-sama dengan keputusan organisasi yang bersangkutan kita persilakan mundur dan menunjukkan sikap berbeda. Tetapi, jangan mengambil sikap berbeda sebelum mundur dari partai, itu tidak elok,” kata Ferdinand kepada Medcom.ID, Senin, 3 September 2018.

Partai Demokrat menghargai hak politik individu kadernya. Namun, kata dia, kader pun jangan melupakan etika dan fatsun politik dalam berorganisasi.

“Sepanjang yang bersangkutan berada di dalam naungan organsiasi dan organsiasi sudah memutuskan, maka selayaknya harus ikuti keputusan organisasi,” tegas Ferdinand.

Ferdinand membantah sikap tidak loyal para kadernya adalah bukti kederisasi di tubuh partai berlogo mercy itu buruk. Ferdinand justru heran keder-kader potensial yang dibina sejak awal seperti Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) justru pindah haluan dukungan.

“Ini kami anggap pembelotan yang tentu punya dasar. Dasarnya apa ini yang menjadi pertanyaan bagi kami, yang bersangkutan seperti TGB tidak pernah jelaskan alasannya. Kalau bicara kaderisasi TGB justru proses kaderisasi yang cukup terbuka di Demokrat,” jelas dia.

Beberapa kader Demokrat eksodus mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, seperti Tuan Guru Bajang, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan mantan calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Sikap ketiganya berbeda dari Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

(OGI)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *