Daerah
Karet Petani Dibeli Pemerintah, Warga Sumsel Mengaku Senang dengan Kebijakan Jokowi
Muara Enim — Kebijaksanaan Presiden Joko WIdodo (Jokowi) terkait nasib petani karet di Sumatera Selatan (Sumsel) mendapat sambutan baik dari rakyat. Itu karena frustrasi petani karet dengan harga jual yang rendah telah mendapatkan solusi. Bukan hanya karet rakyat yang bisa tersalur dan terjual dengan harga layak, namun juga menjadi inovasi bagi pembangunan di Sumsel dan Indonesia pada umumnya dengan dipergunakannya karet petani sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan jalan. Aspal karet bisa menjadi produk unggulan dan dipakai untuk mengaspal jalan-jalan yang ada.
Asmidar petani karet asal Muara Enim yang selama ini menggantungkan hidupnya dari bertani karet mengaku sangat senang dengan solusi presiden. Baginya, rencana pemerintah melalui kementrian PUPR untuk membeli karet rakyat, jelas merupakan terobosan dari kebuntuan yang selama ini terjadi. “Saya juga baru tahu kalau karet bisa jadi campuran aspal. Ini benar-benar bagus. Jadi kalau aspal di depan rumah nantinya ternyata ada campuran karet, jangan-jangan itu karet dari kebun saya,” ujarnya sumringah saat dimintai komentar terkait kebijakan presiden membeli karet rakyat, di Muara Enim, Jum’at (30/11).
Asmidar berharap kebijakan itu didukung semua pihak termasuk pemerintah Muara Enim dan Pemprov Sumsel. Ia mengakui pemprov juga memiliki rencana yang bagus, yang sebenarnya juga merupakan solusi bagi pentani karet yaitu membangun pabrik yang bahan bakunya dari karet petani. “Kami berterimakasih atas semua solusi dan rencana itu, yang jelas intinya karet para petani di Sumsel ini ada yang beli dan harganya bagus,” demikian harapnya.
Sementara itu saat dimintai tanggapan atas rencana pembelian karet petani dan hubungannya dengan pemilihan presiden, aktivis kelompok diskusi demokrasi digital Sumsel Husnul Chotimah menyatakan, sah-sah saja program itu dikeluarkan dan bahkan dijalankan dengan segera. Menurutnya itu sama sekali bukan money politic karena tidak berkait langsung dengan vote buying atau beli suara. Kebijakan itu menurutnya berlaku umum, bisa saja yang dibeli karetnya itu malah pendukung lawan Jokowi. “Jadi kebijakan pemerintah itu sepanjang ditujukan untuk solusi atas kebuntuan rakyat justru bagus. Dan jika benar pada Januari atau Februari nanti petani karet di Sumsel itu dibeli, saya kira Jokowi akan mendapatkan berkah suara di pilpres dan itu wajar,” pungkasnya.