Politik
Pembangunan Infrastruktur Pertanian Harus Dipercepat
LIMBOTO (22 Februari): Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengungkapkan pembangunan infrastruktur sektor pertanian harus dilakukan dengan penanganan yang cepat dan tepat.
“Saya mendapat pengaduan dari masyarakat. Mereka menyampaikan aspirasi supaya beberapa persoalan infrastruktur yang mengalami kerusakan agar mendapat perhatian serius. Di antaranya yang ada di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo,” ungkap Gobel dalam kunjungannya di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo saat meninjau persiapan percepatan pengerukan DAS (Daerah Alisan Sungai) Ilangata, Senin (19/2).
Areal persawahan di desa ini sebagian rusak akibat diterjang luapan air sungai dari DAS Ilangata yang mengalami pendangkalan. Gobel turun langsung meninjau lokasi di desa tersebut yang memerlukan perhatian dan penanganan cepat mengingat pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) telah berdampak merusak areal persawahan yang berpotensi pada ancaman gagal panen.
“Areal persawahan di desa ini sebagian rusak akibat diterjang luapan air sungai dari DAS Ilangata yang mengalami pendangkalan. Selain itu infrastruktur jalan tani yang selama ini dimanfaatkan warga, sudah tidak bisa digunakan lagi akibat tertutup lumpur tebal,” ujar Gobel.
Ia menambahkan, kondisi seperti itu mengancam aktivitas di sektor pertanian. Areal persawahan sulit ditanami dan saat musim panen tiba, petani dikhawatirkan mengalami kesulitan untuk mengangkut hasilnya.
“Saya turun bersama pihak Balai Sungai untuk segera menjawab aspirasi masyarakat, mengingat percepatan pengerukan DAS Ilangata akan dilakukan. Alat berat sudah tersedia di lokasi. Saya mendorong pemerintah daerah dan pihak Balai Sungai untuk bersinergi mempercepat kegiatan tersebut,” tegasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Gorontalo ini juga mengatakan akan memberi perhatian termasuk pemikiran sesuai visi 2051 yang dirancangnya, dalam upaya membangun sektor pertanian melalui lahan perkebunan di Gorontalo agar bisa meningkatkan produktivitas dan petani bisa sejahtera.
“Kondisi itu diharapkan bisa mendorong tumbuhnya industri hilir karena tingginya produksi komoditas seperti padi dan jagung akan menarik investor datang ke Gorontalo mengelola sumber daya alam yang besar,” terang Gobel.
(*)