Politik
PKS: Survei LSI Denny JA tak Akurat
Jakarta: Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejehtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tak yakin dengan rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei itu memprediksi PKS tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) di Pemilu 2019.
"Kami menghormati tapi sekaligus kami memberikan catatan bahwa Denny JA beberapa kali surveinya tidak akurat, dan itu jelas di Pilgub DKI, Jateng dan Jabar," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 13 September 2018.
Hidayat menyebut hasil survei tak sepenuhnya bisa dijadikan tolok ukur. Hasil sesungguhnya ada di suara rakyat yang dibuktikan April 2019 nanti.
"Karenanya lembaga survei jangan memposisikan sebagai mengambil kedaulatan rakyat," tegas Hidayat.
(Baca juga: Tiga Partai Disebut Memiliki Konstituen Loyal)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu meminta lembaga survei tak berasumsi hasil surveinya seolah-olah hasil final yang dijadikan patokan seperti hasil pemilu. Ini, kata dia, merebut kedaulatan rakyat.
"Kami yakin Pak Denny JA juga sangat memahami bahwa survei beliau bukan kitab suci karena dia sudah mengalami sendiri bagaimana kadang-kadang tidak akurat," pungkas dia.
Dalam rilis LSI Denny JA menempatkan PKS di urutan ke 6 dari total 16 peserta pemilu nasional di 2019. PKS hanya meraup 3,9 persen elektabilitas. Artinya partai ini berpotensi tak lolos ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 4 persen suara sah nasional.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen. Survei melibatkan 1.200 responden yang diwawancara secara tatap muka menggunakan kuisioner.