Politik
Rahayu Saraswati Desak Dukungan Distributor untuk Animasi Lokal

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, menyoroti minimnya dukungan distributor terhadap karya animasi lokal. Dalam kunjungan kerja reses ke Studio Animasi Manimonki di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025), Rahayu menegaskan bahwa distribusi merupakan mata rantai vital yang menentukan keberlangsungan industri animasi nasional.
“Banyak karya anak bangsa yang luar biasa, tapi tak mendapat ruang di bioskop atau televisi karena tidak ada keberpihakan dari distributor. Padahal, distribusi adalah bagian penting dari ekosistem kreatif,” ujar Rahayu.
Ia menilai kualitas animator Indonesia tidak kalah dengan produksi luar negeri. Namun, tantangan terbesar justru terletak pada akses ke penonton, yang masih sangat terbatas akibat lemahnya dukungan dari sistem distribusi nasional.
“Pelaku animasi kita masih berjuang sendiri. Negara tidak bisa membiarkan ini berjalan tanpa arah. Harus ada kebijakan afirmatif agar karya lokal tidak hanya jadi penonton di negeri sendiri,” tegas politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Rahayu mengusulkan adanya kebijakan khusus, seperti kuota tayang animasi lokal di bioskop dan media, layaknya kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor industri lainnya. Skema tersebut dinilai dapat menciptakan ruang yang lebih adil bagi kreator lokal untuk berkembang di pasar nasional.
Ia memahami bahwa pelaku distribusi seperti bioskop dan media swasta bergerak berdasarkan logika bisnis. Namun, menurutnya, pemerintah tetap memiliki peran strategis dalam menghadirkan regulasi dan insentif yang berpihak pada kemajuan industri kreatif.
“Kita tidak bisa memaksa pelaku usaha, tapi pemerintah bisa mendorong melalui kebijakan yang adil misalnya lewat peraturan menteri. Tujuannya bukan membatasi, tapi memberi ruang bagi kreativitas lokal agar tidak terkubur,” jelasnya.
Melalui kunjungan ini, Rahayu menegaskan komitmen Komisi VII DPR RI untuk terus mengawal isu-isu strategis di sektor ekonomi kreatif, termasuk membangun ekosistem distribusi yang lebih inklusif dan berpihak pada karya anak bangsa.
