Connect with us

Nasional

SBY Tinggalkan Karnaval Pemilu Damai Lebih Awal, Ini Penyebabnya

Published

on

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Partai Demokrat langsung melayangkan protes kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gelaran Deklarasi Kampanye Damai yang baru saja digelar.

Protes dilayangkan karena ada pelanggaran terhadap edaran tata tertib yang diberikan KPU. Dalam hal ini, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak diperkenankan membawa alat peraga kampanye.

“Tapi fakta di lapangan ternyata partai-partai pendukung Pak Jokowi membawa alat peraga kampanye dan juga relawan-relawan Pak Jokowi hadir di lokasi,” ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter-nya, Minggu (23/9).

Pihak Partai Demokrat semakin kecewa saat rombongan mobil karnaval yang ditumpangi Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono secara tidak menyenangkan didesak dan didekati oleh pendukung Jokowi.

Pendukung Jokowi itu mendekat sembari membawa bendera relawan Pro Jokowi (Projo) dan berteriak-teriak menyatakan dukungannya kepada capres yang didukung.

“Ini sangat mengganggu karena deklarasi kampanye damai ini bukan ajang untuk berkampanye tetapi telah dipergunakan sebagai ajang kampanye oleh pendukung Jokowi,” tegasnya.

Sebagai bentuk protes, SBY dan Zulkifli Hasan meninggalkan acara karnaval lebih awal. Keduanya merasa tidak nyaman atas deklarasi kampanye damai tersebut.

“Kami menyatakan protes kepada KPU,” tukas Ferdinand. [ian/rmol]

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *