Connect with us

Nasional

Secercah Senyuman Dari Sigi Pasca Gemp

Published

on

Gempa bumi dahsyat dan tsunami tidak hanya memporak-porandakan rumah warga, musibah kelaparan juga turut mewarnai duka di Sulawesi Tengah. Bantuan logistik dari daerah sekitar pun menjadi setitik harapan untuk melanjutkan hidup. 

Andrie Islamuddin (palopo pos), Sigi

Faiz, Balita berusia 3 tahun bersama Ita sang kakak, warga Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru tersenyum ketika Kasat Sabhara Polres Luwu AKP Abu Bakar menghampirinya memberikan bingkisan. Sementara ibunda Faiz, Hijrah (33) tersenyum haru melihat perwira polisi Polres Luwu tersebut menggendong buah hatinya

Berapa usianya Faiz? Tanya Kasat Sabhara Polres AKP Abu Bakar kepada Nenek Faiz dan dijawab sang nenek bahwa usia Faiz 13 tahun.

Tertawa pun pecah dari anak-anak Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru, sambil membenarkan jawaban sang nenek, bahwa usia Faiz sebenarnya baru tiga tahun.

Abu Bakar seketika menggendong Faiz dan menyerahkan bingkisan sambil menyapu-nyapu rambut Faiz.

Kejadian tidak biasa ini disaksikan ibunda Faiz yang berdiri diatas reruntuhan rumahnya, yang porak poranda terkena dampak gempa bumi Palu Jumat (28/9) silam. Hijrah terharu biru, ditengah kesulitan makanan, pakaian dan keinginannya untuk mendirikan rumahnya, jajaran Polres Luwu datang memberikan bantuan logistik

“Terima kasih Pak Polisi atas bantuannya. Kami tidak tahu lagi harus berbuat apa karena rumah kami hancur dan kami tinggal ditenda seadanya saat ini,”Kata Hijrah,

Hijrah, Ibu tiga anak ini adalah suami dari Bahar, yang bekerja sebagai sopir disalah satu perusahaan swasta di Kota Palu dengan gaji pas-pasan, dan harus menghidupi istri dan ketiga anaknya. Kini beban itu bertambah karena ia harus mendirikan rumah kembali untuk melindungi diri dan istrinya serta ketiga buah hatinya yang masih kecil-kecil.

Kepada Hijrah, Abu Bakar mengatakan, agar senantiasa bersabar dengan musibah yang menimpa ia dan keluarga serta warga Desa Lolu, Sigi Biromaru.

Abu Bakar bahkan menyemangati Ibu Hijrah untuk tetap berusaha menjalani kehidupan pasca tragedi gempa dan tsunami.

“Ibu harus tabah dan tetap berusaha bersama suami untuk membangun kembali rumah ini. Anak anak ibu harus tetap sekolah demi masa depan mereka, jadi jangan putus asa dan tetapki semangat,” Kata Abu Bakar.

Abu Bakar mengatakan, ia bersama rombongan Polres Luwu dan insan pers menempuh jarak lebih ratusan kilometer dari Belopa untuk mengantarkan bantuan logistik hasil donasi segenap elemen masyarakat Luwu.

Jajaran Polres sengaja masuk di beberapa dusun di Kabupaten Sigi Biromaru, termasuk Desa Lolu, dan Desa Mpanau yang cukup parah terdampak gempa bumi dan berdekatan dengan desa Jono Oge yang diterjang gempa dan likuifaksi.

Bukti kedahsyatan gempa dan likuifaksi disekitar wilayah Sigi ini masih terlihat Jumat (12/10) saat rombongan Polres Luwu, melintas dijalan jalan aspal yang terbelah belah dan sesekali amblas.

” Kami memang diperintahkan Kapolres Luwu Bapak AKBP Dwi Santoso mengantarkan bantuan langsung ke wilayah terpencil, mengingat wilayah ini masih banyak warga belum tersentuh bantuan,” Tandas Abu Bakar. (*)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *