Connect with us

Nasional

Usai ke Korea Selatan, Sulsel Ekspor 75 Ton Bonggol Jagung ke Jepang

Published

on

Kabarpolitik.com, MAROS-– Masyarakat tak perlu lagi membakar limbah jagung atau bonggol. Karena saat ini bonggol jagung telah di ekspor.

Seperti di Gudang CV Agro Lestari Mandiri di Dusun Takkalasi Desa Temmapedduae Kecamatan Marusu Kabupaten Maros, tiap bulannya mampu memproduksi bonggol jagung sekitar 150 ton per bulan yang selanjutnya di ekspor ke Jepang.

Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mengaku kedatangannya untuk melihat dan meleapas bonggol jagung yang akan di ekspor ke Jepang.”Sekarang ini kan harga jagung sedang bagus. Makanya kita coba lihat bagaimana stok jagung kita sudah diekspor ke Filipina sementara kebutuhan dalam negeri sekarang ini kesulitan disebabkan kemarau cukup panjang. Namun intinya saat ini bahwa limbah bonggol yang kita mulai dari Bantaemlng sudah berkembang dan mulai ekspor,”ungkapnya.

Jaringan ekspor sebelumnya kata dia, ke Korea Selatan dan sekarang sudah masuk ke Pasar Jepang.”Saya kira ini bisa kita dorong. Limbah saja bisa kita ekspor apalagi komoditas yang lain. Sehingga kedepan kita berharap biji bengkoang akan menjadi salah satu sektor unggulan kita kedepan. Pasarnya sudah ada ke Jepang,” ungkapnya.

Kita tidak ingin setiap ada kenaikan dollar kita gusar, sambungnya.”Kita ingin kurangi kita punya impor, sehingga kita dorong ekspor. Saya rasa, Sulsel bisa jadi pelopor,” sebutnya.

Dia mengatakan kebutuhan Jepang setiap bulannya sekitar 5000 ton khusus bonggol.”Intinya yang harus kita syukuri, bahwa tak ada lagi masyarakat bakar bonggol di lahan padi, di jalan atau dimana saja yang bisa mencemari udara. Bahkan sekarang bonggol sudah bisa menghasilkan uang,” jelasnya

Sementara, Direktur CV Agro Lestari Mandiri ,Arifuddin mengatakan saat ini pihaknya mampu memproduksi sekitar 150 ton per bulan.Namun biasanya bonggol yang diekspor tergantung dari permintaan.Untuk hari ini kata dia, ada 75 ton yang di lepas untuk selanjutnya di ekspor ke Jepang.

“Produksi kita itu 150 ton per bulan. Tapi yang kita ekspor itu biasanya tergantung permintaan. Seperti sekarang ini dia minta sembilan kontainer atau sebanyak 225 ton. Karena per kontainer kapasitasnya 25 ton,”katanya.

Di Jepang, bonggol jagung ini kata dia, digunakan sebagai media tanam jamur.Pelepasan 75 ton Bonggol Jagung ini ditandai dengan pemecahan kendi ke mobil kontainer oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Dimana kontainer itu yang akan mengangkut bonggol jagung.(rin)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *