Connect with us

Politik

Willy Sesalkan Pernyataan Menag Terkait Bid’ah

JAKARTA (18 September): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya, menyesalkan pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang menyebutkan memilih Amin merupakan perbuatan bid’ah. Apalagi, Yaqut merupakan seorang pejabat publik.

“Sebagai pejabat publik ia milik semua pihak, milik semua warga negara. Karena milik semua pihak, ya alangkah baiknya beliau tidak menunjukkan preferensi akan pilihan atau kecondongan politiknya di depan publik. Baik itu tersirat atau bercanda, apalagi secara langsung. Biarlah itu menjadi rahasia atau kesunyian diri yang bersangkutan saja,” ujar Willy, Minggu (17/9).

Seperti diketahui Amin adalah sinonim pasangan bakal capres-bakal cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024. Amin diusung Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Willy berharap semua pejabat publik tidak cawe-cawe terkait Pilpres 2024. Menurutnya, pejabat publik milik bersama, sehingga punya tugas penuh bagi kemaslahatan bersama.

“Pejabat publik bukan milik pendukung partai A atau capres B. Pejabat publik itu milik semua warga negara dan harus melayani semua pihak. Bagi pejabat publik, preferensi politik yang dimilikinya semestinya tidak ditunjukkan di depan publik. Itu etikanya,” tutur Legislator NasDem itu.

Dia menegaskan pernyataan Menag secara politis tidak masalah bagi NasDem sebagai salah satu partai yang mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden 2024.

Willy menjelaskan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan tantangan setelah deklarasi pasangan Anies-Muhaimin sebagai bakal capres dan cawapres akan semakin besar.

“Karena itulah seluruh pendukung pasangan itu untuk tidak kaget. Memang akan semakin ganas rintangannya. Tapi kita akan tetap melangkah maju seberat apapun cobaan dan rintangannya,” papar Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang) itu.

Beberapa hari setelah membuat pernyataan itu Menag menyampaikan klarifikasi atas candaannya soal memilih Amin merupakan perbuatan bid’ah. Dia menjelaskan bid’ah yang dimaksud positif atau mengandung unsur kebaruan. (metrotvnews/*)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *