Connect with us

Politik

Mulyadi Ingatkan Direksi BUMN: Jangan Lupakan Pemegang Saham Sejati, Rakyat Indonesia

Published

on

Anggota Komisi VI DPR RI, Mulyadi, mengingatkan seluruh direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tidak melupakan siapa pemegang saham sejati perusahaan-perusahaan negara. Ia menegaskan, kehadiran anggota dewan bukan sekadar formalitas, melainkan representasi langsung rakyat yang berhak menuntut pertanggungjawaban atas kinerja BUMN.

“Jangan sampai ketika sudah duduk di kursi direksi, lupa bahwa pemegang saham utama bukan hanya pemerintah, tapi rakyat Indonesia,” ujar Mulyadi saat Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, BUMN harus membangun kerangka berpikir yang selaras dengan prinsip kepemilikan publik. Ia menekankan bahwa setiap perubahan strategis dalam manajemen, kebijakan investasi, hingga pemberian kompensasi direksi, seharusnya tidak lepas dari pengawasan dan keterlibatan DPR sebagai wakil rakyat.

“Setiap kali ada perubahan besar, jangan hanya berkonsultasi dengan kementerian. DPR juga harus dilibatkan. Jangan sampai lupa siapa yang diwakili,” tegasnya.

Mulyadi juga menyoroti pentingnya transparansi dalam menyusun peta jalan kontribusi BUMN terhadap negara, termasuk dalam bentuk dividen, pajak, dan royalti. Ia mempertanyakan apakah telah disiapkan skema jangka panjang yang konkret untuk meningkatkan kontribusi keuangan BUMN.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa BUMN masih kurang berpihak pada penguatan ekonomi rakyat. Salah satu contohnya adalah minimnya keterlibatan BUMN dalam program-program berbasis desa yang sebenarnya memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Di desa itu uang berputar besar, tapi BUMN belum benar-benar hadir. Seharusnya ini menjadi perhatian serius jika memang ingin membangun ekonomi dari pinggiran,” ungkapnya.

Menutup pernyataan, Mulyadi menegaskan bahwa keberadaan BUMN tidak boleh kehilangan orientasi sosialnya.

“BUMN bukan sekadar perusahaan besar. Ia adalah alat negara untuk melayani rakyat. Jika melupakan itu, kita telah kehilangan rohnya,” pungkasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *