Connect with us

Jabodetabek

Benyamin Davnie: Kampanye SARA Cederai Nilai-nilai Toleransi dan Demokrasi

Published

on

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta semua pihak untuk menghindari politik Suku Ras Agama dan Antar Golongan (SARA) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah mendatang. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan apapun alasannya, Tangsel adalah daerah multikultur, daerah ragam budaya, ragam suku dan agama. Tangsel juga merupakan daerah terbuka, siapa saja bisa datang untuk belanja, tamasya, bekerja atau tinggal di Tangsel.

“Jadi tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel, kampanye bernuansa SARA dan semacamnya itu justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama,” terang Benyamin, Rabu (13/08).

Benyamin mengakui, pilihan boleh beda namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik, karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara,” paparnya.

Untuk menghindari politik SARA, Pemkot akan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta KPU dan Bawaslu untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.

“Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, ya masyarakat, juga Forkopimda, lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA” tegasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *