Nasional
Masjid Perkantoran se-Jakarta Diminta Beri Kemaslahatan untuk Umat
JAKARTA – Para pengurus masjid perkantoran se-DKI Jakarta diminta memberikan maslahat lebih untuk umat melalui program-program yang dilakukan.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Yani dalam Sosialisasi Penguatan Dakwah Islam Wasathiyah bagi DKM Masjid Perkantoran se-DKI Jakarta.
“Masjid masyarakat itu permasalahannya apa? Oh tidak punya khatib, bikin pelatihan khatib. Nanti disponsorin oleh masjid perkantoran,” ujarnya di Aula Buya Hamka, Gedung MUI, Jakarta Pusat.
Kiai Ahmad Yani menyampaikan, hal itu dilakukan agar masjid perkantoran ini dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat.
“Apalagi kalo ke daerah-daerah luar biasa itu. Misalnya masjid kita mengadakan pelatihan dai di Papua, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan seterusnya,” ungkapnya.
Dia meyakini apabila program ini dilakukan, para jamaah masjid juga akan merasa senang karena dana masjid tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat jauh.
“Oleh karena itu, diperlukan penyamaan persepsi antara pengurus dan jamaah masjid (perkantoran),” paparnya.
Dia menilai, penyamaan persepsi antara pengurus dan jamaah masjid sangat penting karena untuk menghindari adanya konflik.
Dia menekankan agar program masjid yang dilakukan itu tidak hanya atas dasar kemauan dari pengurus masjid, tetapi juga atas dasar kemauaan jamaah masjid tersebut.
Selain itu, pengajian yang dilakukan di masjid tersebut juga harus melihat kebutuhan jamaahnya.
“Ini perlu dipikirkan dan dirumuskan. Jamaah itu kalo pengajian maunya pembahasan apa? Ini kan perlu diserap, supaya pengajian ini ditentukan oleh jamaahnya,” tuturnya.
Saran Program Untuk DKM Masjid
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Staf Bimas Kementerian Agama Subhan Nur menyarankan agar pengurus DKM masjid membuat program yang mengarah pada kataqwaan.
“Kalo asasnya ketaqwaan, maka bungkus pesan dari kegiatan itu bagaimana menguatkan aspek ketaqwaan bagi jamaah,” kata Subhan.
Selain itu, kegiatan pada aspek tauhid pun dinilai sangat penting. Kegiatan di masjid juga harus bermanfaat pada umat khususnya dalam hal melaksanakan ibadah.
“(Seperti) memiliki klinik tahsin Alquran agar umat dapat memiliki kemampuan bacaan yang baik,” ungkapnya.
“Bahkan kalau bisa memiliki daftar absensi bagi jamaah yang mengikuti program tersebut,” pungkasnya.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)
[MUI]