Politisi Partai Gerindra Mulyadi, memberikan perhatian khusus kepada Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, yang sudah beroperasi selama 6 tahun namun masih terbilang sepi peminat dan tercatat baru tersedia 13 penerbangan domestik maupun internasional.
Mulyadi menilai bila kondisi Bandara Kertajati dibiarkan terus seperti saat ini, dengan luas total 1.800 hektar dengan investasi mencapai Rp 4,9 triliun akan sia-sia dan tidak akan menghasilkan keuntungan kepada negara.
“Pembangunan bukan saja legacy tapi harus jadi solusi. Ini kalau bangun prasasti kemahalan” ujar Mulyadi, Sabtu (27/7/2024).
Melihat hal itu, Politisi Partai Gerindra ini memberikan usul dengan membuat terobosan baru membuat acara berskala internasional untuk meningkatkan pamor dari Bandara Kertajati. Lanjutnya, Ia mengatakan sudah ada investor asal Malaysia, Quante Phi Group, yang berminat membuat pameran dirgantara dengan nama Kertajati International Aviation Show.
“Ekosistem yang mendukung daya dukung beroperasi maksimalnya bandara harus terus dibuat terobosannya, di antaranya dengan diselenggarakannya Kertajati International Airshow,” pungask Legislator Partai Gerindra tersebut.
Dengan adanya pameran dirgantara berskala internasional ini, bisa berdampak meningkatkan volume penerbangan di Bandara Kertajati. Investor asal Malaysia itu juga berniat mengembangkan Bandara Kertajati sebagai cargo village dan juga bandara pusat haji dan umrah.
“Ke depan bukan saja sebagai embarkasi jemaah haji dan umrah, Bandara Kertajati diharapkan bisa dikembangkan sebagai cargo village bersinergi dengan dibangunnya kawasan pelabuhan besar Patimban yang tidak jauh dari Kertajati, karena konektifitasnya yang sudah jadi seperti Tol Cisumdawu dan Tol Patimban,” pungkas Mulyadi.