Nasional
Namanya Disebut-sebut Pandji Soal FPI dan NU, Ini Klarifikasi Thamrin Tomagola

Kabarpolitik.com, JAKARTA- Sosiolog Thamrin Amal Tomagola angkat bicara terkait Pandji Pragiwaksono yang membawa-bawa namanya dalam pernyataan soal Front Pembela Islam (FPI), Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Thamrin mengatakan, dirinya pernah membahas so FPI, NU dan Muhammadiyah. Namun pembahasan saat itu terkait kelompok miskin kota yang hidupnya di Jakarta. Mereka dekat dengan FPI .
“Konteks pembicaraan saat itu adalah membahas kehidupan kelompok miskin kota di perkampungan kumuh di Jakarta. NU dan Muhammadiyah kurang menyambangi dan mendampingi meringankan kehidupan ummat miskin Kota di perkampungan kumuh miskin di Jakarta. Kekosongan pendampingan itu kemudian diisi oleh FPI,” ujar Thamrin Tomagola kepada Akmal Sahal dikutip twitternya @Sahal_AS, Sabtu (23/1).
Tomagola bilang, FPI punya konsep ‘Kiai Kampung’ yang pintu rumahnya terbuka untuk 24 jam untuk kelompok miskin Kota di perkampungan kumuh Jakarta. Hal ini sama seperti ulama-ulama NU di pedesaan Jawa dan Kalimantan yang pintu rumahnya terbuka 24 jam untuk warga miskin.
Tomagola membantah bahwa dirinya memuji FPI dan menjelekkan NU dan Muhammadiyah dengan mengatakan FPI merakyat sementara NU dan Muhammadiyah elitis.
“Penggunaan kata rakyat dan elitis sebaiknya ditanyakan ke pada Pandji sendiri. Tidak sama sekali (memuji FPI). Saya mengamati realita dan mengungkapnya secara bebas, menilai atau penilaian,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pandji Pragiwaksono mengatakan, FPI dekat dengan masyarakat dan selalu ada jika membutuhkan.
(Fajar)
