Internasional
Perang Masih Berlangsung, Ilustrasi Peta Kemenangan Rusia dan Ukraina

Kabarpolitik.com – Rusia mulai terlihat kewalahan menghadapi serangan Ukraina. Indikator itu terlihat dari peta wilayah yang direbut kembali oleh Ukraina dari tangan Rusia.
September menjadi situasi pembalikan dramatis bagi pasukan Vladimir Putin di Ukraina. Tentara Rusia dipaksa keluar dari hampir semua wilayah di Kharkiv utara di sebelah barat Sungai Oskil, dan perlahan-lahan kehilangan kekuatan di sekitar kota selatan Kherson.
Di utara, pasukan Rusia telah dipaksa mundur cepat. Pasukan Ukraina berhasil merebut sejumlah tank Rusia dan depot senjata. Kota strategis Izium juga berhasil direbut kembali.
Siapa yang Menang?
Sebuah peta interaktif yang diterbitkan oleh Newsweek, berdasarkan data dari Institute for the Study of War (ISW), menunjukkan betapa dramatisnya situasi berubah sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari.
Di timur laut, Ukraina membuat upaya untuk merebut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Di selatan, pasukan Rusia meuncur dari Krimea bergerak ke Ukraina selatan. Lebih jauh ke timur, pasukan Rusia menyerang di wilayah Donbas, yang sebagian dikendalikan oleh negara-negara proksi sekutu sejak 2014.
Menurut ISW yang berbasis di Washington, serangan awal Rusia relatif berhasil, mendekati Kiev dari timur laut dan barat laut dan merebut sebagian besar Ukraina di seberang Krimea, termasuk kota Kherson dan Melitopol. Lalu Mariupol, kota penting di Laut Hitam yang terletak di antara Rusia dan jembatan darat menuju Krimea, dikepung oleh pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal hingga pertengahan Mei.
Pada 25 Maret pasukan Ukraina mulai melakukan serangan balik, khususnya di utara sekitar Kiev. Pasukan Rusia mandek pada 8 April.
Pada April, Mei, dan Juni pasukan Rusia melancarkan operasi ofensif di wilayah Donbas timur, tetapi hanya membuat kemajuan lambat. Mereka merebut Kota Sievierodonetsk yang strategis pada pertengahan Juni, setelah pertempuran sengit yang membuat sebagian besar kota itu rata dengan tanah.
