Connect with us

Politik

Perlu Ketersediaan Pangan untuk Hadapi Perubahan Iklim

JAKARTA (3 September): Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel, mengajak industri pupuk organik asal Slovakia, Rokosan, untuk berinvestasi di Indonesia.

Ajakan ini disampaikan Gobel saat bertemu pemilik Rokosan, Stefan Szoke dan Adam Szoke, di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bratislava, Slovakia, Jumat (30/8).

Dalam pertemuan tersebut, Gobel menekankan pentingnya solusi terhadap perubahan iklim yang memengaruhi ketersediaan pangan global dan memerbaiki kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia.

Dunia sedang menghadapi perubahan iklim, sehingga membutuhkan solusi untuk ketersediaan pangan dan memerbaiki bumi yang tercemar oleh bahan kimia,” kata Gobel dalam keterangannya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, serta Duta Besar Indonesia untuk Slovakia, Pribadi Sutiono.

Gobel menjelaskan bahwa Indonesia, dengan populasi yang besar, harus mandiri dalam bidang pangan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim yang memengaruhi pasokan pangan global.

Pupuk yang terbaik serta bibit yang bagus adalah solusi yang sangat penting, selain membangun kelembagaan dan ekosistem pertanian yang kondusif,” tegas Gobel.

Dalam kesempatan tersebut, Stefan Szoke memaparkan bahwa Rokosan adalah salah satu industri pupuk organik terbesar di Eropa, dengan berbagai penghargaan dari badan-badan internasional.

Rokosan telah menjalin kerja sama dengan banyak negara di Eropa, Asia seperti China dan India, serta beberapa negara di Afrika. Saat ini, Rokosan tengah melakukan uji coba produk pupuknya di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.

Adam Szoke menambahkan, Rokosan berminat untuk membangun pabrik pupuk di Indonesia. Pabrik berukuran kecil membutuhkan investasi sekitar 3,5 juta euro dengan kapasitas produksi 3-5 juta liter per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan 100 ribu hektar lahan pertanian.

Pabrik ini membutuhkan bahan baku berupa bulu ayam dari 40 ribu ekor ayam per hari, yang dinilai cukup mengingat Indonesia merupakan salah satu konsumen ayam terbesar di dunia.

Menurut Gobel, penggunaan bahan baku dari limbah binatang tersebut akan mendorong ekonomi sirkular dan menciptakan lapangan kerja.

Saya datang jauh-jauh demi membela petani Indonesia,” ujar Gobel, yang berharap investasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Dengan kolaborasi ini, Gobel optimis bahwa penggunaan pupuk organik akan membantu memerbaiki kualitas tanah dan mendukung gerakan go green, menuju net zero emission dan folu net sink di Indonesia. (RO/*)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *