Connect with us

Internasional

Pura-Pura 16 Tahun, Daftar SMA, Padahal Umur 29 Tahun dan Lulus Kuliah

Kabarpolitik.com – Kisah Shin Hye-jeong, cewek asal Korea Selatan (Korsel), ini bukan drama televisi. Gara-gara kesepian, dia berpura-pura menjadi remaja 16 tahun. Tujuannya untuk mendaftar SMA di New Brunswick, New Jersey, AS. Padahal, aslinya dia sudah berumur 29 tahun.

Cerita Shin pun tidak berakhir manis. Dia harus berurusan dengan hukum. Senin (20/3), pengadilan menggelar rapat dengar pendapat terkait kasusnya.

The New York Post melaporkan, Shin memalsukan akta kelahirannya demi bisa bersekolah di SMA itu. Shin diterima. Dia sempat ikut pelajaran. Juga, bertemu konselor bimbingan selama empat hari pada Januari.

Namun, aksinya hanya sampai di situ. Sebab, sekolah akhirnya mengetahui bahwa akta kelahiran Shin palsu. Tak pelak, Shin pun dilaporkan, kemudian ditangkap dan diadili. Baik orang tua maupun siswa di SMA itu takut ada niat buruk di balik perilaku Shin.

Shin didakwa memberi dokumen palsu. Jika terbukti bersalah, dia bisa dipenjara 5 tahun. Dalam sidang beberapa hari lalu, Shin mengajukan pembelaan tidak bersalah atas semua dakwaan. Pengacara yang disewa keluarga memastikan Shin tidak berniat buruk ketika masuk ke sekolah dengan berpura-pura menjadi remaja. Shin hanya kesepian. Sebab, dia baru saja bercerai. Seluruh keluarganya tinggal di Korsel.

’’Ada masalah pribadi yang harus diselesaikan. Dia sudah lama pergi dari rumah dan berusaha menciptakan kembali rasa aman sebagai siswa di sekolah asrama Massachusetts itu,’’ ujar Henry Hong Jung, salah seorang pengacara Shin.

Henry menjelaskan, Shin datang sendirian ke AS pada usia 16 tahun. Dia menempuh pendidikan di sekolah asrama di Massachusetts. Shin lantas melanjutkan pendidikan di Rutgers University. Shin sadar telah berbuat salah. Namun, tidak ada niat buruk atas tindakannya itu.

Darren Gelber, pengacara Shin lainnya, menyebut kliennya rindu persahabatan di masa sekolah dulu. Selama beberapa hari di Sekolah Menengah New Brunswick itu, Shin juga tak pernah berbuat onar atau melakukan tindakan yang mengancam orang lain.

Sebelumnya, polisi New Brunswick juga mengeluarkan pernyataan. Berdasar penyelidikan, tidak ditemukan niat Shin untuk membahayakan atau melakukan kekerasan terhadap siswa, staf, atau lembaga sekolah yang bersangkutan.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *