Connect with us

Internasional

Uji Coba Rudal Korut Jadi Peringatan Untuk AS dan Korsel

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal terbaru negaranya merupakan peringatan bagi Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) atas latihan militer gabungan mereka. Hal itu disampaikan kantor berita negara KCNA, Rabu (7/8/2019), ketika ketegangan meningkat di semenanjung Korea.

Peluncuran rudal terbaru oleh Korut dilakukan setelah militer Korea Selatan dan AS memulai latihan gabungan yang disimulasikan komputer pada Senin (5/8/2019). Tujuannya, untuk menguji kemampuan Korsel mengambil kendali operasional saat perang.

Latihan itu berlangsung kendati ada peringatan Korut yang menyerukan latihan itu akan mengancam negosiasi nuklir dengan AS.

KCNA melaporkan, Kim menyaksikan peluncuran rudal pada Selasa (6/8/2019) pagi. Dia memverifikasi kapasitas kemampuan perang dari rudal berpemandu taktis tipe baru dan menganggap peluncuran itu memuaskan.

“Kim Jong Un mencatat bahwa tindakan militer tersebut akan menjadi kesempatan untuk mengirim peringatan yang memadai ke latihan militer bersama yang sekarang sedang dilakukan oleh AS dan otoritas Korea Selatan,” lapor KCNA.

Korut pada Selasa menembakkan dua rudal yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek ke laut, menurut Kepala Staf Gabungan Selatan.

Uji coba senjata terbaru itu merupakan yang keempat kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan, dan Korut terus mengeluarkan ancaman terkait latihan gabungan itu.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu meremehkan peluncuran rudal terbaru Korut, dengan menyebut Kim Jong Un tidak akan membuatnya kecewa.

Trump dan Kim mengadakan pertemuan puncak bersejarah di Singapura tahun lalu, di mana Korut membuat janji yang tak pasti soal denuklirisasi.

KTT kedua di Hanoi pada Februari tahun ini gagal setelah tidak adanya kesepakatan soal bantuan sanksi dan denuklirisasi.

Keduanya sepakat untuk melanjutkan pembicaraan nuklir selama pertemuan dadakan Juni lalu di Zona Demiliterisasi yang membagi semenanjung Korea, namun dialog tingkat kerja belum dimulai.

Setelah KTT Singapura, Trump membuat pengumuman mengejutkan menghentikan latihan militer gabungan dengan Korsel; setelah Korut menganggap latihan itu provokatif.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *