Politik
Yan Mandenas Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral dengan Uruguay

Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI–Parlemen Uruguay, Yan Permenas Mandenas, menegaskan komitmen Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Uruguay di berbagai sektor strategis.
Hal itu disampaikan Yan saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uruguay untuk Indonesia, Cristina Gonzales, di Ruang Lounge BKSAP, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
“Kami menyambut baik kerja sama pertanian yang telah dijajaki antara Dubes Uruguay dan Kementerian Pertanian. Uruguay merupakan negara kecil yang sukses di sektor ini,” ujar Yan.
Ia juga menyoroti rencana pertandingan persahabatan antara Tim Nasional Uruguay dan Indonesia menjelang Piala Dunia sebagai bagian dari diplomasi olahraga. Selain itu, GKSB turut mendorong kebijakan bebas visa sebagai langkah peningkatan hubungan politik dan mobilitas warga.
Kerja sama juga diarahkan pada transfer teknologi, ketahanan pangan, hingga pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan. Yan menegaskan bahwa program Uruguay sejalan dengan agenda prioritas Presiden Prabowo, khususnya dalam kemandirian pangan dan program pangan gratis.
GKSB DPR RI juga merencanakan kunjungan balasan ke Uruguay dalam waktu dekat guna memperluas kerja sama langsung dengan parlemen dan pemerintah setempat.
“Kami ingin mendalami potensi kerja sama di bidang industri, perdagangan, ekonomi, dan politik,” ucapnya.
Sementara itu, Dubes Cristina Gonzales menyatakan komitmen Uruguay menjadi mitra strategis Indonesia, khususnya di bidang agrikultur dan teknologi pertanian.
“Uruguay adalah eksportir utama pangan dunia seperti daging dan kedelai. Kami ingin membangun kerja sama yang konkret dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menekankan pentingnya penguatan hubungan antarparlemen sebagai fondasi kerja sama bilateral jangka panjang.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah anggota GKSB DPR RI–Parlemen Uruguay, antara lain Novita Hardini, Mujakkir Zuhri, Syarif Fasha, Nanang Samodra, dan Zulkifli Anwar.
