Connect with us

Internasional

Ngeri, Mayat-Mayat Tergeletak Disamping Pasien Hidup di India

Published

on

Kabarpolitik.com.COM – Rekaman video yang diambil dari rumah sakit menunjukkan mayat-mayat terbungkus plastik hitam, tergeletak di sebelah pasien yang menjalani perawatan. Keluarga yang merawat pasien juga terlihat bergerak di sekitar bangsal, dengan mayat-mayat terbaring di dekat mereka.

Pemandangan menyeramkan itu terjadi di sebuah rumah sakit di India, tempat para pasien virus corona baru (Covid-19) dirawat. Di rumah sakit itu, setengah lusin mayat korban virus tergeletak di sebelah para pasien yang masih hidup.

Video tersebut memicu kemarahan publik dan menggemakan ketakutan yang diungkapkan oleh banyak orang India bahwa beberapa negara bagian akan kewalahan jika ada peningkatan kasus Covid-19. India memiliki populasi yang sangat besar, namun angka kasus infeksi maupun kematian terkait Covid-19 relatif rendah jika dibandingkan dengan skala pandemi di Eropa dan Amerika Serikat.

Pemimpin rumah sakit, Pramod Ingale, menyalahkan keluarga dari korban meninggal karena tidak mengambil jasad mereka. Dia mengatakan mayat-mayat itu ditinggalkan di bangsal karena kamar mayat penuh.

Ingale mengatakan aturan itu tidak jelas tentang apa yang harus dilakukan rumah sakit dengan mayat-mayat yang tidak diklaim keluarganya. Peraturan yang berlaku menyatakan jasad pasien Covid-19 harus diambil 30 menit setelah dinyatakan meninggal.

Kejadian itu membuat Ingale diturunkan jabatannya. Pemimpin baru rumah sakit, Dr Ramesh Bharmal, mengatakan kepada The Guardian; “Hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi”.

“Inti masalahnya adalah mendidik keluarga pasien. Jika seorang pasien menjadi serius, kami akan membawa kerabat dan menasihati mereka agar tidak takut. Ini adalah masalah sosial. Orang-orang perlu dididik tentang penyakit ini dan bagaimana aman untuk mengambil jasad dan melakukan ritual terakhir. Kami harus mendidik mereka,” ujarnya, yang dilansir Selasa (12/5/2020).

Bharmal mengatakan jika keluarga menolak untuk mengambil jasad kerabat mereka, maka petugas rumah sakit akan pergi ke rumah mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka dapat melakukan pemakaman dengan aman dan, jika perlu, menawarkan mereka alat pelindung diri (APD) agar dikenakan untuk pemakaman.

Mumbai adalah ibu kota Maharashtra, negara bagian India yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19. Di negara bagian itu tercatat lebih dari 22.171 kasus infeksi dan 832 kematian. Mumbai sendiri memiliki lebih dari 13.500 kasus infeksi.

Pada hari Jumat, Ketua Menteri Maharashtra, Uddhav Thackery, mengatakan rantai infeksi belum diputuskan tetapi pihaknya menepis desas-desus bahwa tentara akan dikerahkan untuk membantu.

“Tentara tidak akan dikerahkan. Anda dan saya adalah tentara dalam perang melawan virus corona,” katanya kepada warga. Namun, Thackery mengatakan pemerintahnya mungkin meminta unit-unit polisi tambahan di New Delhi karena polisi negara bagian kelelahan dalam menjalankan tugas penanganan Covid-19 yang nyaris tanpa henti. [rif]

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *