Connect with us

Internasional

Corona Virus Menyebar di 24 Negara, 259 Meninggal & Terinfeksi Hampir 12 Ribu

Published

on

Kabarpolitik.com – Wabah Virus Corona yang mulai muncul di Kota Wuhan, China hingga saat ini sudah menjalar di 24 Negara. Baik di Asia, Amerika hingga Eropa. Korban yang diduga terinfeksi tercatat berjumlah 11.900 ribu orang dengan angka terbanyak berasal dari China. Angka ini bahkan hampir mendekati 12 ribu dengan kemungkinan korban akan bertambah terus.

Jumlah negara dan bertambahnya korban tersebut dikonfirmasi langsung pemerintah Beijing, Sabtu (1/2/2020) malam waktu setempat, seperti dilansir pemberitaan The Mainichi.

China tercatat memiliki kasus terbanyak dengan totoal 11.791 kasus tercatat di negara ini. Sementara di Hong Kong tercatat memiliki 12 kasus dan Makau memiliki lima kasus. Sedangkan jumlah korban meninggal sejauh ini, mencapai 259 orang dengan kasus terbanyak terjadi di provinsi Hubei tengah.

Berikut jumlah korban di negara yang terinfeksi virus tersebut:

  1. Jepang: 20
  2. Thailand: 19
  3. Singapura: 18
  4. Korea Selatan: 12
  5. Taiwan: 10
  6. Malaysia: 8
  7. Australia: 7
  8. Jerman: 6
  9. Amerika Serikat: 6
  10. Prancis: 6
  11. Vietnam: 6
  12. Kanada: 4
  13. Uni Emirat Arab: 4
  14. Rusia: 2
  15. Italia: 2
  16. Inggris: 2
  17. Kamboja: 1
  18. Finlandia: 1
  19. India: 1
  20. Filipina: 1
  21. Nepal: 1
  22. Sri Lanka: 1
  23. Swedia: 1
  24. Spanyol 1

Kritik Amerika

Di sisilain terkait kemunculan virus ini, China secara tegas mengkritik komentar pejabat A.S. yang dinilai tidak pantas di tengah kondisi genting melawan epidemi virus corona baru tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying melontarkan pernyataan setelah oknum pejabat AS yang diketahui merupakan Sekretaris Perdagangan AS, yang membuat beberapa komentar tidak pantas, sementara China melakukan yang terbaik untuk memerangi epidemi.

Komentar Sekretaris Perdagangan AS sebelumnya menyebut, dengan adanya virus baru tersebut mewabah di China, tentu saja akan membuat AS akan diminta bantuannya oleh China. Selain itu, pejabat AS tersebut juga mengatakan akan menaikan ‘travel advisory’ ke tingkat peringatan tertinggi, seperti halnya yang dikeluarkan AS untuk Irak dan Afghanistan.

“Saat ini orang-orang China akan berjuang keras melawan epidemi,” kata Hua.

Dia menekankan, dengan keterbukaan, transparansi dan rasa tanggung jawab yang tinggi, pemerintah China tetap menjaga kondusifitas dengan negara di dunia, termasuk Amerika Serikat untuk tetap mendapatkan informasi lengkap dengan pembaruan tepat waktu dan berbagi data yang relevan terkait virus ini.

“Teman yang membutuhkan memang teman. Banyak negara telah menawarkan dukungan ke China dengan berbagai cara,” katanya.

“Sebaliknya, kata-kata dan tindakan pejabat AS tertentu tidak faktual atau tidak tepat,” kritiknya.[asa]

 

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *