Connect with us

Nasional

2021, Konferensi Marga Tionghoa Asia Tenggara di Makassar

Kabarpolitik.com, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah (NA) menerima audiensi pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Sulsel di Ruang Kerjanya, Rabu (10/10/2018).

Mereka melaporkan terkait rencana pelaksanaan Konferensi Marga Tionghoa Asia Tenggara dan Pemilihan Koko-Cici Indonesia di Makassar.

Diketahui, ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) di Manila, Philipina, menyetujui Kota Makassar, sebagai tuan rumah Konferensi ke-11 ACCA
tahun 2021 mendatang.

Persetujuan penunjukan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini disepakati sekitar 1.200 delegesi dari sembilan negara termasuk utusan dari Tiongkok.

Penunjukan Kota Makasar, ibukota Provinsi Sulawesi Seltan, sebagai
tuan rumah Konferensi ACCA 2021, adalah kesempatan emas mempromosikan Makassar sebagai sentral pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur kepada investor dari ASEAN dan Tiongkok.

Industri pariwisata, peluang investasi sangat terbuka lebar, semoga pemerintah bisa merespons ini dan membantu ACCA dan PSMTI menyiapkan penyambutan sekitar 2100 delegasi dari ASEAN dan Tiongkok.

Gubernur NA pun menyambut penyelenggaraan ini dan berharap segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik.

“Kita membangun kebersamaan jadi ringan semuanya. Promosi terbaik itu adalah menciptakan kesan dan mereka bisa menikmati Makassar,” kata Nurdin Abdullah.

NA juga menyampaikan agar penyelenggara juga mempromosikan objek-objek wisata yang ada. Jadinyang datang bukan hanya peserta tetapi keluarga dari peserta juga bisa menikmati Makassar.

“Nanti Welcome Dinner di Rumah Jabatan saja,” pinta NA.

Sementara, Ketua DPD PSMTI Sulsel Willianto Tanta mengatakan delegasi konferensi tahunan ini mayoritas pengusaha, profesional,
akademisi dan sebagian birokrat dan politisi dari negara-negara ASEAN seperti, Indonesia, Malaysia, Singapore, Vietnam, Kamboja, Filipina, Thailand, dan dua tahun terakhir juga bergabung delegasi peninjau dari Tiongkok, Hongkong dan Taiwan.

“Konferensi ini bertujuan untuk pertukaran informasi di bidang perdagangan, pariwisata, bisnis, budaya dan lain-lain, sehingga setiap negara dapat mempromosikan kelebihan yang ada di negaranya,” sebutnya.

Selain itu, pengurus juga melaporkan terkait rencana pemilihan Koko-Cici Indonesia Tahun 2020 di Makassar.

“Ini bertujuan menggali potensi pemuda – pemudi suku Tionghoa agar mampu berperan aktif dalam kegiatan positif yang memperkokoh Bhineka Tunggal lka dan menjadi duta pariwisara bagi Sulawesi Selatan serta hal-hal positif lainnya yang mengharut nama Bangsa dan NKRI,” paparnya.

NA pun berharap Sulsel dapat mempertahankan gelar. Pada tahun 2018 Sulsel untuk Cici meraih juara pertama diraih oleh Fransiska K, sementara untuk Koko Sulsel meraih juara kedua (runner up) diraih oleh Jason. (*)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *