Connect with us

Nasional

Dikejar Satgas Tinombala, Ruang Gerak Ali Kalora Makin Sempit

Published

on

Kabarpolitik.com–Ruang gerak Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora semakin sempit. Mereka terus dalam pengejaran pasukan Satgas Tinombala.

Indikasinya, MIT berupaya mendapatkan logistik dengan cara mengancam warga. Saat ini kelompok teroris itu dalam kondisi terpisah menjadi dua gerombolan.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Satgas Tinombala mendapatkan informasi kelompok MIT ini terbagi dua. Mereka terpisah dengan kelompok utama yang dipimpin Ali Kalora. ”Mungkin mereka terpisah karena dampak pengejaran petugas,” ujarnya.

Masalahnya, kelompok yang terpisah itu melakukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan logistik atau perbekalan makanan. Salah satunya. ”Mereka meminta beras, garam, sepatu dan tas secara paksa ke warga,” ujarnya.

Warga tentunya ketakutan dan terpaksa memberikan perbekalan tersebut. Sebab, kelompok yang terpisah ini membawa senjata, sesuai informasi yang diterima jumlah yang terpisah enam orang. ”Dari enam ini yang membawa senjata ada dua orang,” tuturnya.

Dengan begitu, dapat diketahui bahwa dari 10 anggota yang tersisa, terpisah menjadi dua kelompok. Enam orang dan empat orang. ”Yang empat orang itu salah satunya Ali Kalora,” terangnya.

Dia menuturkan, ada kemungkinan kelompok ini akan mendatangi setiap desa terdekat untuk mendapatkan perbekalan. Kondisi itu tentunya membuat petugas isa memastikan mereka saat ini terpojok. ”Artinya satgas tinombala efektif,” jelasnya.

Satgas saat ini melakukan penyekatan di tiga titik untuk membatasi ruang gerak mereka. Menurutnya, penyekatan ini masih berlangsung dan memang sangat efektif. ”Kan beberapa waktu lalu ada dua yang dapat ditangkap, satu orang diantaranya meninggal dan satu hidup,” jelasnya.

Dia menuturkan, langkah persuasif tetap dilakukan dengan meminta keluarga dan tokoh masyarakat untuk meminta mereka menyerahkan diri. Bila mereka menyerah tentunya akan dilihat apakah ada yang melakukan pidana. ”Kalau ada ya nanti akan diproses,” jelas jenderal berbintang satu tersebut.

Apalagi, dalam konsisi semacam ini anggota MIT terus dipantau oleh Satgas Tinombala. Pergerakan mereka tidak akan jauh. ”Ya, sebaiknya menyerah,” papar mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut. (jpnn)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *