Connect with us

Politik

Antisipasi Intimidasi dengan Putihkan 17 April 2019 untuk Pemilu Damai

Published

on

Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut (JPC)

Kabarpolitik.com, SEMARANG – Seluruh elemen masyarakat di republik ini sangat berharap Pemilu berjalan damai. Tanpa ada intimidasi dan kecurangan. Untuk menunjukkan kedamaian itu, Gerakan Pemuda (GP) menggerakkan kadernya untuk mengenakan atribut putih pada Rabu (17/4) mendatang.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser untuk menciptakan Pemilu Damai dengan gerakan Rabu Putih. Gerakan Rabu Putih merupakan langkah dari Ansor untuk merespons adanya kelompok yang diduga akan melakukan intimidasi saat jelang pemungutan suara 17 April mendatang.

“Rabu Putih ini untuk memberikan rasa aman pada pemilih ketika mereka pergi ke TPS,” tegas Yaqut Cholil Qoumas di hadapan ribuan kader Ansor dan Banser di Ponpes Edi Mancoro, Kabupaten Semarang, Minggu (31/3). Pria yang biasa disapa Gus Yaqut itu memimpin rakerwil GP Ansor Jawa Tengah dan DI Jogjakarta.

Gus Yaqut menyebut, dari hasil pendataan resmi per November 2018, jumlah kader GP Ansor secara nasional 4,7 juta orang. Jumlah tersebut dipastikan jauh dari angka riil karena proses pendataan masih terus berjalan.

“Pada seluruh kader itu, kita sudah bagi tugas dengan sistem layer. Yaitu ada Banser yang memakai seragam bertugas membantu aparat TNI-Polri menjaga keamanan, sedangkan yang tak berseragam mereka memakai baju putih bertugas mengajak calon pemilih untuk ke TPS dengan memakai baju putih,” ungkapnya.

GP Ansor telah berkoordinasi dengan TNI maupun Polri. Secara teknis, ketika di lapangan menemukan adanya intimidasi dari pihak tertentu, maka Banser akan berkoordinasi dengan aparat.

“Kami arahkan kader untuk bikin platform komunikasi yang melibatkan warga hingga tingkat RT, semua saling melaporkan dan koordinasikan jika ada indikasi intimidasi dari pihak tertentu. Sehingga, kita bisa mencegahnya dengan cepat,” ujar Ketua PW GP Ansor Jateng Sholahuddin Aly atau Gus Sholah menambahkan.

Gus Sholah menyebut, di Jateng ada beberapa daerah yang dinilai rawan akan adanya aksi intimidasi. Pihaknya sudah memberikan pembekalan pada kader di daerah terkait langkah-langkah teknis pencegahannya.

Ditegaskannya, sikap yang diambil GP Ansor ini bukan bermaksud terlibat dalam politik praktis namun jauh lebih penting yakni politik kebangsaan.

(JPC)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *